ZAKAT itu kewajiban yang harus dibayarkan untuk menyucikan diri dan harta seorang muslim. Zakat yang berlaku di bulan Ramadhan namanya zakat fitrah, yaitu untuk menyucikan diri dan menyempurnakan ibadah puasa.
Meski wajib, ada saja muslim yang tak menaati perintah untuk membayar zakat fitrah ini. Ada yang belum paham atau lupa bahkan sengaja tak mau membayarnya. Nah, bagaimana jika setelah bertahun-tahun tak bayar zakat fitrah, lalu orang tersebut ingin menunaikan zakatnya?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid hafizahullah menyatakan bahwa tetap wajib menunaikan zakat dari tahun-tahun yang telah lewat.
BACA JUGA: Berapakah Ukuran Zakat Fitrah?
Jika bisa diketahui jumlah harta setiap tahun yang harus dizakati, maka dikeluarkan berdasarkan jumlah tersebut. Kalau tidak diketahui jumlahnya, maka ditaksir atau diperkirakan berapa besar zakatnya.
Ahli fikih di masa silam, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam soal no. 494 dari pertemuan ke-12 dalam Liqa’ Al-Bab Al-Maftuh ditanya, ada seseorang yang selama lima tahun meremehkan untuk mengeluarkan zakat. Saat ini ia bertaubat. Apakah taubatnya saja sudah menggugurkan kewajiban berzakat? Kalau belum menggugurkan, bagaimana mestinya? Jumlah harta yang ada lebih daripada 10.000 riyal Saudi, namun jumlah harta tersebut saat ini belum diketahui.
Syaikh rahimahullah menjawab bahwa ingatlah zakat itu adalah hak orang-orang fakir. Kalau ia tidak menunaikannya berarti ia telah melalaikan dua hak sekaligus yaitu hak Allah dan hak orang fakir serta penerima zakat yang lain. Jika ia bertaubat setelah lima tahun seperti yang ditanyakan, maka hak Allah jadi gugur dengan ia bertaubat karena Allah Ta’ala berfirman:
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-Syura: 25)
Namun hak pada yang berhak menerima zakat tetap ditunaikan. Yaitu ia punya kewajiban tetap mengeluarkan zakat harta tadi pada fakir miskin dan lainnya (yang berhak menerima zakat). Karenanya wajib baginya untuk menyerahkan zakat kepada mereka yang berhak menerima, ia akan mendapatkan pahala zakat sekaligus agar taubatnya dinilai sah. Karena karunia Allah itu begitu besar.
Lalu, berapa besaran zakat yang harus ia keluarkan?
Adapun besar zakat yang dikeluarkan, maka diperkirakan sesuai kemampuannya Sebab, Allah tidaklah membebani kita kecuali yang kita sanggupi.
Kalau uangnya 10.000 riyal Saudi misalnya, maka hitung saja kira-kira zakat dalam setahun itu berapa. Ada 250 riyal. Maka setiap tahunnya dikeluarkan sebesar itu dari beberapa tahun yang belum dikeluarkan zakat. Kecuali kalau memang ada penambahan dari 10.000 riyal tadi, maka tambahan tadi diakumulasikan. Begitu pula kalau dalam beberapa tahun itu kurang dari jumlah 10.000, maka berarti zakatnya juga berkurang.
Demikian penjelasan dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin.
Bagiamana menghitungnya?
Semisal kita belum membayar zakat selama lima tahun (dari 1433 – 1437 H saat ini). Jika ukuran nishab yang dipakai adalah nishab perak (595 gram perak murni, diperkirakan senilai dengan 5 juta rupiah). Berarti harta yang sudah bertahan setahun di atas 5 juta rupiah sudah terkena zakat. Maka bisa lihat di simpanan kita di buku tabungan. Misal hitungan haulnya pada bulan Ramadhan ini.
Saldo akhir pada:
Bulan Ramadhan 1433 H: 20 juta
Bulan Ramadhan 1434 H: 30 juta
Bulan Ramadhan 1435 H: 40 juta
Bulan Ramadhan 1436 H: 50 juta
Bulan Ramadhan 1437 H: 40 juta
BACA JUGA: Tunaikan Zakat Fitrah Satu Minggu Sebelum Lebaran, Gimana?
Zakat yang mesti dikeluarkan:
Untuk tahun 1433 H: 2,5% x 20 juta = 500 ribu
Untuk tahun 1434 H: 2,5% x 30 juta = 750 ribu
Untuk tahun 1435 H: 2,5% x 40 juta = 1 juta
Untuk tahun 1436 H: 2,5% x 50 juta = 1,25 juta
Untuk tahun 1437 H: 2,5% x 40 juta = 1 juta
Jadi, total yang harus dikeluarkan tahun ini untuk lima tahun: 4,5 juta rupiah. []
SUMBER: RUMAYSHO