MANILA—Pada KTT ASEAN Hadir Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Ia berniat untuk mengangkat masalah yang kini sedang dihadapi oleh pemerintah Myanmar dan Bangladesh, yakni Pengungsi Rohingya.
Selain itu ia juga membahasa tentang penanganan terhadap tersangka penjahat narkotika di Filipina,dan ternyata dua isu ini sangat sensitif bagi ASEAN.
Sampai sensitifnya, Presiden AS Donald Trump sama sekali tidak menyinggung kampanye antinarkotika yang berdarah di Filipina saat bertemu dan berbicara dengan Presiden Rodrigo Duterte.
Sebaliknya, Trudeau, dalam pertemuan bilateral dengan Duterte di Manila, mengaku membahas masalah HAM, penegakan hukum dan khususnya pembunuhan ekstrajudisial yang disebutnya memperihatinkan Kanada.
“Presiden (Duterte) menerima komentar saya,” kata Trudeau dalam jumpa pers seperti dikutip Reuters.
Trudeau juga bertemu dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan dalam pertemuan ini dia mengangkat masalah pengungsi Rohingya.
“Masalah ini telah menjadi keprihatinan besar Kanada dan banyak sekali negara di seluruh dunia,” kata Trudeau.
Sekitar 600.000 wagra Rohingya terpaksa mengungsi di berbagai kamp di Bangladesh sejak militer Myanmar melancarkan operasi pembersihan besar-besaran.
Derita yang dialami Rohingya telah membuat dunia marah, sampai-sampai muncul seruan agar Hadiah Nobel Perdamaian kepada Suu Kyi pada 1991, dicabut.[]