RAMALLAH–Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan kesungguhannya dalam usaha perdamaian dengan Israel. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuannya dengan Pangeran William dari Inggris di kantornya di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Yordan.
“Kami ingin mencapai perdamaian melalui perundingan dan ini adalah posisi kami yang belum berubah sejak lama,” kata Abbas.
BACA JUGA:Â Ini Agenda Kunjungan Pangeran William di Yerusalem
Selain itu, Abbas juga menyampaikan pernyataan sikapnya terkait terorisme.
“Kami berkomitmen memerangi terorisme di mana pun itu, baik di tingkat lokal, regional maupun internasional, dan untuk itu kami melakukan kontak dengan semua negara,” kata Abbas.
Sebelumnya diketahui, pada Selasa (26/6/2018), Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk serangan pemukim Yahudi terhadap orang Palestina dan tempat suci mereka, dan mengatakan pemerintah Israel bertanggung jawab atas serangan itu. Kementerian tersebut mengatakan di dalam satu pernyataan pada tahap ini, pemerintah Israel melihat kesempatan melakukan rencana perluasan kolonial, termasuk penuntasan Judaisasi atas Yerusalem, perluasan permukiman serta makin menghapuskan kehadiran Palestina dari wilayah pendudukan.
Beberapa sumber medis mengatakan lebih dari 35 orang Palestina, termasuk seorang wartawati dan seorang anak kecil, cedera oleh tentara Israel yang menembakkan peluru berlapis karet dan peluru aktif, gas air mata serta granat kejut untuk membubarkan orang Palestina.
Kementerian tersebut juga menyeru Dewan Keamanan PBB mempercepat pelaksanaan mekanisme hukum internasional dan prosedur untuk mengaktifkan sistem perlindungan internasional sebelum keadaan sangat terlambat.
Dalam pertemuannya dengan Pangeran William, Abbas juga menegaskan komitmennya mengenai perdamaian Palestina-Israel dengan dasar perbatasan 1967.
BACA JUGA:Â Dalam Sepekan, Mahmud Abbas telah 3 Kali Masuk RS
Kunjungan pangeran William merupakan kunjungan resmi pertama kerajaan Inggris ke wilayah Palestina. Abbas, saat menyambut kunjungan bersejarah tersebut, mengatakan ia berharap itu takkan menjadi kunjungan terakhir, dan Pangeran Inggris tersebut akan kembali ketika rakyat Palestina meraih kemerdekaan. []
SUMBER: HAARETZ | ANTARA