CAWAPRES nomor urut 3, Mahfud Md berjanji memberikan perhatian penuh untuk pondok pesantren (Ponpes) jika menang di Pilpres 2024. Mahfud mengaku akan melanjutkan UU Pesantren.
“Saya mempunyai program-program untuk pesantren, dewan keamanan masjid dan ustad-ustad, kami akan memberi perhatian penuh ke pesantren, sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan pengabdian masyarakat. Kita akan teruskan kebijakan yang sudah ada, dan sudah dibuat oleh kita semua pada pemerintahan, yang ada UU Pesantren,” kata Mahfud Md dalam pidatonya di acara silahturahmi bersama pimpinan ponpes se-Jabodetabek di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).
Mahfud mengatakan pesantren ikut berperan dalam pembanguann negara. Dia menyebut UU Pesantren menggambarkan mozaik ke-Indonesiaan.
BACA JUGA: Elektabilitas Anies-Cak Imin Lampaui Ganjar-Mahfud, PKS: Perlahan Tapi Pasti
“Oleh sebab itu kita akan berikan perhatian kepada pesantren-pesantren ini sesuai dengan anggaran yang ada. Kita juga punya, hari santri nasional, hari santri nasional di mana di situ mengabadikan peran umat Islam yang melahirkan Hari Pahlawan 10 November,” ujarnya.
Kemudian, Mahfud menyoroti gaji pengurus masjid dan guru pesantren yang kecil. Menurut Mahfud, para pengurus masjid seperti marbot dan guru Madrasah tetap melaksanakan tugasnya meski dengan gaji tak tinggi.
“Tapi mereka aja tetep bangga, di Aceh saya menemukan di Kota Banda Aceh marbot masjid, guru mengaji itu nggak ada yang ngurus penghasilannya tapi mereka tekun,” ujarnya.
Dia mengatakan negara memiliki anggaran Rp 128 triliun untuk pondok pesantren. Dia sempat bercanda meminta Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatur alokasi dana tersebut jika menang Pilpres.
“Kita punya dana, tidak kecil, jumlahnya Rp 128 triliun negara menyediakan dana. kita punya, tinggal nanti diaturnya bagaimana, dikelola agar lebih produktif sebagai modal ekonomi, dan ada Pak HT saya katakan ‘Pak kalau jadi bapak yang atur’ itu Saudara sekalian. Kalau Pak HT yang ngurus mesti nggak minta bayaran, paling nombok ya,” tuturnya.
Dia berjanji akan melakukan penyeteraan terhadap gaji guru pondok pesantren. Menurutnya, guru di pesantren juga sama seperti guru sekolah umum yang berhasil mendidik muridnya.
“Kemudian kami akan menfasilitasi program penyeteraan. Orang ngajar di Madrasah, muridnya dianggap setara tapi gurunya gajinya kecil, padahal dia berhasil mencetak siswa yang bisa masuk perguruan tinggi, gajinya kecil, terus gurunya nggak dapat gaji yang setara. Oleh sebab itu nanti, satu, penyeteraan terhadap institusinya kemudian penyetaraan terhadap gurunya,” ujarnya.
BACA JUGA: Ganjar Sebut Skor Rapor Penegakan Hukum di Angka 5, Ini Respons Mahfud
Lebih lanjut, Mahfud mengaku akan membuat program pembekalan santri agar siap bekerja usai lulus. Dia juga ingin membuat santri dan pondok pesantren menjadi go internasional.
“Kita fasilitasi (santri dan pesantren) untuk go internasional. Agar pesantren itu unggul terus kita kembangkan,” kata Mahfud.
“Nah besok, kita buat ekosistem seperti itu (go internasional) karena pesantren itu lebih punya tanggung jawab moral, karena sejak kecil santri-santri sudah dididik,” lanjutnya. []
SUMBER: DETIK