NAMANYA juga pernikahan, pastilah ada bumbu rumah tangga semisal berselisih dengan suami. Idealnya sih, semua istri pasti mendambakan kebahagiaan dengan suaminya. Dengan kebahagiaan itu mereka bisa terus semangat dalam melakukan hal apapun untuk menjalankan hidup. Namun perselisihan juga acap terjadi. Lalu bagaimana cara berbaikan lagi?
1 Tidak bersikap memusuhi
Saat pertama bertemu lagi setelah pertengkaran hebat, kebekuan di antara Anda berdua perlu dicairkan dahulu. Boleh tawarkan kepadanya kopi atau teh, atau apakah mau dibuatkan makanan.
2 Minta maaf
Jika Anda sempat mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyakitkan dia waktu bertengkar, Anda harus minta maaf. Ini tidak berarti mengaku salah. Ini menunjukkan bahwa Anda punya itikad baik
3 Bantuan orang ketiga
Jika sumber pertengkaran adalah sesuatu yang ‘berat’, semisal salah satu dari Anda dipindahtugaskan ke lain kota, lebih baik diskusikan dahulu. Beberapa masalah tertentu memang perlu waktu untuk mengatasinya, dan Anda tentu tidak menginginkan perang dingin berlangsung terus. Kadang-kadang, orang ketiga bisa membantu. Sepasang suami-istri menginginkan anak, maka istri berniat berhenti kerja. Tapi suami khawatir pendapatan keluarga berkurang karena ia sendiri baru saja memulai bisnisnya. Suami kemudian meminta saran kakaknya. Saran yang diterima mereka adalah agar niat memiliki anak diteruskan, istri tetap bekerja tapi paruh waktu, dan suami agar menunda perluasan usaha untuk sementara.
4 Jangan ingin menang sendiri
Jangan berpikir siapa yang menang, siapa yang kalah dalam pertengkaran dengan suami Anda. Anda menang hanya jika hubungan dengannya bisa tetap baik setelah pertengkaran.
5 Jangan diamkan saja
Anda ingin suami mengerti mengapa Anda marah. Bagaimana bisa kalau Anda diam saja? Mengacuhkan dia hanya akan merenggangkan jarak di antara Anda berdua dan tidak akan membuatnya mengerti apa yang membuat Anda marah. So, speak up!
6 Memaafkan dia
Menuntut permintaan maaf terus-menerus hanya akan memperpanjang pertengkaran. Sebuah permintaan maaf harus dibarengi komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan itu.
7 Jangan tidur sambil marah
Apapun yang terjadi – saling membanting pintu, saling memaki – Anda berdua tetap perlu membuat kesepakatan sebelum tidur. Kalau persoalan belum selesai dan hati masih terasa sakit, tidak perlu memaksa diri untuk ‘tidur’. Sebelum tidur, peluklah dia, beri kecupan hangat. Dengan cara ini, pertengkaran tidak berkembang menjadi permusuhan yang menimbulkan dendam dan semua pihak bisa tidur.
8 Tambahkan bumbu cinta
Anda perlu membumbuinya dengan sikap atau ucapan yang menunjukkan rasa cinta, misalnya saja ya tiba-tiba gelitiklah dia hingga mau tak mau bisa tersenyum. Atau mungkin bisa jadi tertawa. Percayalah, musuh seribu di luar rumah masih lebih baik ketimbang suami yang marah di rumah. []
SUMBER: RUANG MUSLIMAH