DI satu kesempatan dalam hidup, kita akan melalui masa-masa sulit. Renungkanlah kalau sewaktu-waktu kekuatanmu sudah berkurang. Kamu tidak kuat lagi untuk bekerja. Jangan menyerah terhadap bisikan ini, karena jiwa kita kadang-kadang dalam keadaan semangat, tapi di waktu yang lain ia melemah. Mudah-mudahan di balik kelemahan itu datang waktu semangat.
Tapi, saat semngat menurun, tidak percaya diri, merasa kurang, dan tidak sanggup lagi bekerja. Jangan menyerah dengan perasaan ini. Ingatlah bahwa itu semua bukan aib jika kamu sudah melakukan dengan ikhlas. Ingatlah, seseorang tidak akan gagal sampai ia menyerah dan berhenti berusaha.
Berusahalah sekali lagi, ulangi lagi, sampai engkau berhasil.
Saat engkau berbangga diri, merasa keberhasilan berasal dari dirmu sendiri, dan tidak butuh bantuan, nasihat, atau musyawarah dengan orang lain. Jika terlintas di dalam benakmu demikian, janganlah kau terima. Jangan mengandalakan apa yang telah dianugrahkan kepadamu dari kecerdasan dan ilmu. Iblis telah menyombongkan diri sebelum kamu, ia pun terusir dari Rahmat Allah SWT. Ingatlah kekurangan pada dirimu.
Di sisi lain, kesedihan mengancammu dan mengikutimu. Lalu, terpikir ini akan menyertai sepanjang kehidupan. Menyangka masa depan akan gelap, tidak ada cahaya lagi. Jangan terima pikiran ini! Ingatlah, jika di dalam keburukan tidak akan menemukan suatu kebaikan. Sedangkan, jika kita berusaha agar tetap ada dalam kebenaran, berusaha agar tidak salah dalam menunaikan hak setiap orang, kemudian kita melakukan kesalahan demi kesalahan. Jangan menyangka, bahwa itu semua menjauhkan diri dari kesempurnaan dan menggagalkan usaha untuk mencapainya.
Ketika dosa demi dosa kita lakukan, lalu setan membisiki bahwa kebaikan itu jauh. Saat itu, kita telah dicatat menjadi orang yang sengsara. Jangan terima godaan setan ini. Ingatlah bahwasannya anak-cucu, keturunan, Nabi Adam semua pernah melakukan perbuatan salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah ia yang melakukan taubat. []
Sumber: Bermalam di Surga/ Dr. Hasan Syam Basya/ Gema Insani