TAAT pada orang tua itu wajib dalam segala hal selain pada perkara maksiat. Dan menyelisihi perintah keduanya termasuk durhaka.
Seorang anak ternyata tidak dapat membalas budi orang tua karena saking besar jasanya. Disebutkan bahwa satu tarikan nafas saat melahirkan sungguh sulit dibalas anak apalagi jasa beliau yang lainnya.
BACA JUGA: Sesungguhnya Kesalehan Orang Tua Itu Berpengaruh terhadap Anak
Dari Abu Hurairah dari “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
لاَ يَجْزِى وَلَدٌ وَالِدًا إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ
“Seorang anak tidak dapat membalas budi kedua orang tuanya kecuali jika dia menemukannya dalam keadaan diperbudak, lalu dia membelinya kemudian membebaskannya.” (HR. Muslim no. 1510).
Lihat saja begitu besar ternyata jasa orang tua kita, terutama ibu. Jadi jangan sekali-kali kita durhaka kepadanya.
Harus dipahami bahwa cakupan durhaka itu luas. Beberapa bentuk durhaka kepad orang tua adalah menyakiti perasaannya, berkata kasar kepadanya, apalagi sampai memakinya.
Jika begitu besar jasa mereka, bagaimana cara kita membalas budi baik orang tua?
BACA JUGA: Wajibkah Anak Menafkahi Orang Tua?
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar dan Jabir bin Abdillah Al Anshary, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
“Siapa saja yang berbuat baik pada kalian, maka balaslah. Jika kalian tidak bisa membalas kebaikannya, maka do’akanlah kebaikan untuknya sampai engkau merasa telah membalas budinya.” (HR. Abu Daud no. 1672 dan Tirmidzi no. 203, shahih menurut Syaikh Al Albani).
Jika orang tua sudah tiada, atau sulit bagi kita membalas budi baik mereka, maka jangan lupakan doa kebaikan untuk mereka. []
SUMBER: RUMAYSHO