JAKARTA–Meski tanggal Lebaran belum ditentukan, pihak Masjid Istiqlal terus mempersiapkan diri menyambut jemaah yang akan menunaikan salat Idul Fitri di lokasi. Diperkirakan ada sekitar 150 ribu orang yang akan memadati Istiqlal untuk melaksanakan salat Idul Fitri.
“Untuk salat Idul Fitri, diperkirakan hanya 100-150 ribu paling banyak karena mengingat Idul Fitri ini kan hampir sebagian warga Jakarta ikut mudik, tidak sama dengan Idul Adha, yang warga Jakarta tidak banyak yang mudik,” kata Kabag Protokol Istiqlal Abu Hurairah di Masjid Istiqlal, Jl Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2017).
Abu yakin jemaah salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal tak akan salat di luar area masjid. Abu juga mengatakan lahan kosong di area Gereja Katedral tak akan sampai digunakan.
“Paling ada di basement dan pintu pintu masuk mesjid, tidak sampai keluar. Di Katedral itu kan parkir sangat sempit sekali dan mereka juga pasti kan karena ada kegiatan, jadi kami hanya memakai trotoar yang ada di depan bangunan katedral. Pintu masuk kami tetap buka akses untuk masuk Katedral biar saudara-saudara kita yang beragama Katolik bisa bebas keluar-masuk hari Ahad (Minggu), di mana kita tahu hari Ahad ada upacara peribadatan,” jelas Abu.
Untuk persiapan Istiqlal, Abu menyebut semua fasilitas sudah dicek dan dalam kondisi bagus. Pasokan listrik dan air untuk wudu pun telah disiapkan.
“Yang kami persiapkan sudah oke semua, terutama dari persiapan fisik untuk mengantisipasi seandainya aliran listrik dari PLN itu terputus. Minggu yang lalu kami sudah mengganti sebuah alat yang otomatis bilamana pasokan aliran listrik dari PLN itu padam, ada alat yang secara otomatis menghidupkan mesin genset. Jadi dalam hitungan detik PLN mati, gensetnya hidup,” jelasnya.
“Kemudian untuk air, keran air wudu yang sudah rusak, kemudian mesin untuk mendorong ke tempat air wudu yang deras dan merata, itu juga sudah kami ganti,” imbuh Abu.
Selain itu, Istiqlal telah menyediakan pengeras suara tambahan. Ini agar jemaah yang menunaikan salat di luar dapat mengikuti rangkaian salat Id dengan baik.
“Tambahan speaker di 18 titik agar supaya masyarakat yang salat Id dapatnya di teras atau di basement, ataupun di pintu-pintu masuk, pesan-pesan yang disampaikan oleh khatib itu bisa disampaikan dengan baik,” tutur Abu. []
Sumber: Detik