LEUKEMIA atau kanker darah merupakan penyakit yang mengerikan. Penyakit mematikan ini terjadi lantaran tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih secara abnormal. Leukemia sendiri merupakan salah satu jenis kanker darah yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah putih dalam melawan infeksi. Itu dikenal sebagai salah satu penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.
Perlu Kamu ketahui bahwa leukemia kini bisa menyerang siapa saja, baik yang muda maupun yang tua. Dan makanan yang kita konsumsi pun ternyata berpengaruh terhadap munculnya penyakit ini. Terlebih makanan penyebabnya sering kita konsumsi.
BACA JUGA: 4 Cangkir Kopi
Berikut ini tiga makanan yang sering dikonsumsi yang nyatanya bisa memicu penyakit leukemia. Karena itu kita wajib untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Apa saja?
Kopi
Kopi tengah menjadi minuman paling ngetren saat ini. Lihat saja kedai-kedai kopi begitu mudah ditemukan di masa saja, belum lagi ditambah dengan banyaknya jenis minuman kopi siap minum. Namun kita perlu waspada untuk tidak berlebihan minum kopi karena bisa berakibat buruk bagi tubuh. Apalagi bagi ibu hamil, kopi sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi.
Menurut penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukemia sampai 60%. Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari empat gelas kopi akan meningkatkan risiko anak terkena leukemia sampai 72%.
Kesimpulan ini bisa didapat setelah peneliti mengadakan pengamatan pada pola minum kopi Ibu dari anak yang terkena leukemia.
Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima Ibu, tapi tidak pada janin. Hal ini karna metabolisme janin masih belum sempurna sehingga Ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.
Selain itu, kafein juga bisa mengubah pola tidur janin sampai pola gerakan janin pada akhir kehamilan.
Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”. Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukemia.
Lebih ekstrimnya lagi, Denis Henshaw, Profesor Emeritus dari Efek Radiasi Manusia di Universitas Bristol, menunjukkan kalau bertambahnya kedai kopi di Amerika akan sejalan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang terkena leukemia.
Daging olahan
Tak jauh berbeda dengan kopi. Aneka aneka daging olahan juga banyak beredar di pasaran. Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger. Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.
Menurut Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena leukemia 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tahu.
Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat. Dua bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.
Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa dua bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya leukemia. Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan resiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.
Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker. Soalnya ketika di dalam tubuh, nitrit bisa mengonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.
Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit. Namun keduanya memiliki kandungan vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh.
Pastikan juga anak tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu dan wajib menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet atau mengandung bahan kimia.
Keripik kentang
Keripik kentang biasa kita pilih untuk menemani perjalanan atau kumpul bersama teman. Rasanya yang gurih dan ringan, membuat kita tidak pernah merasa kenyang saat mengonsumsinya. Tapi, menurut penelitian, keripik kentang kemasan bisa menyebabkan kanker.
BACA JUGA: Saran Ahli Kanker soal Seberapa Sering Boleh Makan Mi Instan dalam Sepekan
Keripik kentang yang dijual bebas, ternyata mengandung zat Acrylamide. Menurut National Cancer Institute (NCI), mengatakan bahan kimia ini bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Bahan kimia ini juga merupakan racun reproduksi. Zat ini biasanya ditemukan dalam produk industri speerti untuk membuat polimer, mengolah air dan membuat kemasan makanan.
Nah, zat ini aktif ketika makanan yang dikemas memiliki suhu 120 derajat celsius dan pada makanan yang berbahan baku kentang. Hal ini terjadi karena asam amino asparagine (ditemukan dalam jumlah besar dalam kentang) membentuk akrilamida ketika dipanaskan.
Makanan yang memiliki suhu 120 derajat celcius ini biasanya merupakan makanan yang diproduksi dengan cara digoreng dan dipanggang. Terlalu banyak mengonsumsi makanan ini bisa membuat kamu lebih tinggi terkena risiko kanker. []
SUMBER: INTISARI