BICARA adalah cara kita mengungkapkan sesuatu kepada orang lain. Baik itu bersifat penting, kurang penting, sampai tidak Penting. Setiap hari bila kita hitung berapa banyak kata yang terlontar dari lisan ini. Ssampai berapa banyak wajah yang kita buat tersenyum atau muram akibat kata-kata yang kita ucapkan.
Banyak berbicara hal yang tak berguna adalah isyarat kita akan direpotkan dengan hal-hal tak bermakna. Suatu saat kita akan terkejut akibat membiarka lisan ini berkata ceroboh. Sebab kata yang ia anggap remeh, bisa menjadikan ia berada dalam neraka.
Orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri, sulit mencetuskan inspirasi. Panjangnya orang itu berbicara hanya membuat pendengarnya lelah menyimaknya.
Payah yang sangat mencabik saat banyak bicara tentang-Nya tapi sedikit sekali berbicara dengan-Nya. Lelah amat terasa adalah banyak
berbicara kebaikan, tapi sedikit sekali kita melakukannya.
Jika kita sering berkata kasar hati-hati jika hati ini memang kering. Yang lembut bicara hati-hati, jika iman sejatinya lembek. Benar kata pepatah; “Lihatlah apa yang dikatakan! Bukan siapa yang bicara”.
Tetapi kita juga harus mengupayakan kelayakan diri untuk di dengar. Dia yang banyak bicara membanggakan diri itu mungkin admirable. Dia yang bicara memuliakan sesama itu pasti lovable.
Sumber: Menyimak Kicau Merajut Makna/Salim A. Fillah/Pro-U Media