TEKNOLOGI telah membuat kemajuan pesat dalam bidang medis. Hal ini membuat manusia tidak khawatir dan kesulitan saat dia sakit atau mengalami cedera parah karena pengobatan saat ini sudah modern. Namun jauh berbeda dengan pengobatan pada zaman dulu, di mana ilmu dan sarana medis masih ‘primitif.’
Pada zaman dulu metode pengobatan yang diterapkan untuk mengobati cedera dan berbagai penyakit lainnya dapat dikatakan sangat mengerikan. Selain itu, bahan-bahan yang menjadi obat juga berasal dari benda-benda tidak wajar yang membuat siapa saja bergidik saat mengetahuinya.
Penasaran bagaimana ekstremnya pengobatan pada masa kuno? Berikut ini ulasan mengenai lima pengobatan ekstrem yang diterapkan di berbagai belahan dunia pada masa lalu.
BACA JUGA:Â Terbukti Ilmiah, Ini Manfaat Bekam, Pengobatan yang Dianjurkan Nabi
1 Pengobatan Kanibal
Pengobatan kanibal merupakan pengobatan yang menggunakan daging, tulang dan darah sesama manusia atau yang dikenal dengan corpse medicine (obat yang berasal dari mayat). Tentu saja pengobatan ini membuat masyarakat di sekitarnya ketakutan.
Pada masa kuno, bangsa Romawi percaya bahwa darah gladiator yang jatuh dapat menyembuhkan epilepsi. Mereka tidak segan-segan untuk menjarah mumi yang ada di Mesir lalu menjadikannya mummy powder. Tidak cukup sampai di situ, pada abad ke-17, Raja Charles II dikenal sebagai orang yang suka mengkonsumsi king drops yang terbuat dari tengkorak manusia yang hancur dan dicampur dengan alkohol.
Pengobatan kanibal semacam ini juga dipandang memiliki kekuatan mistis. Dengan mengonsumsi sisa-sisa orang yang meninggal dipercaya akan meningkatkan vitalitas serta kesejahteraan hidup mereka.
Dalam beberapa kasus, metode pengobatan ini akan berujung pada kasus pembunuhan. Membunuh dianggap menjadi solusi yang dapat digunakan untuk mendapatkan obat murah dari darah segar dari orang yang baru saja meninggal.
2 Salep Kotoran Hewan
Mendengarnya saja tentu membuatmu jijik dan mual. Namun salep kotoran hewan memang benar adanya di zaman dulu. Terlebih lagi jika mengetahui campurannya yang berasal dari darah kadal, tikus mati, lumpur, dan roti berjamur. Bahkan untuk wanita yang terkena libido akan diberikan resep air liur kuda.
Namun, resep yang paling menjijikkan itu berasal dari kotoran hewan dan manusia. Pada masa 1500 SM , kotoran keledari, anjing, rusa, dan jenis hewan terbang sangat dibanggakan karena dapat menyembuhkan dan mengusir roh jahat.
3 Merkuri
Merkuri terkenal sebagai bahan pencampur kosmetik yang sangat berbahaya. Akan tetapi, pada zaman dahulu merkuri justru digunakan sebagai obat topikal dan obat umum yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit.
Penggunaan merkuri sebagai obat banyak dilakukan pada masa Persia dan Yunani Kuno sebagai salep. Sedangkan bagi para alkemis Cina menganggap merkuri cair (air raksa) dan merkuri sulfida merah memiliki manfaat untuk meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia.
Merkuri ini jelas saja merupakan bahan yang berbahaya bagi tubuh. Pada masa itu, ada Kaisar Cina bernama Qin Shi Huang yang diduga meninggal dunia setelah menelan pil merkuri yang diracik untuk membuatnya abadi. Merkuri juga dapat membuat kerusakan pada hati dan ginjal manusia.
4 Bloodletting (Mengeluarkan Darah dari Tubuh)
Selama ribuan tahun, praktisi medis yang berasal dari Mesir Kuno percaya bahwa penyakit itu berasal dari darah di dalam tubuh manusia. Untuk itu, mereka yakin dengan mengeluarkan darahnya akan membuat si pasien sembuh. Teknik ini dimulai dari Sumeria dan Mesir kuno, baru dipopulerkan pada masa klasik di Yunani dan Roma.
Metode ini sangat ekstrem karena mengeluarkan darah dari tubuh dan membiarkannya mengalir dan menampungnya dengan wadah kecil. Bahkan dari beberapa kasus, lintah juga digunakan untuk menghisap darah langsung dengan menempelkannya pada kulit. Metode ini bahkan dapat berisiko kematian akibat kekurangan darah.
Pada saat ini, praktik pengobatan dengan teknik ini tidak pernah dilakukan karena dianggap berbahaya. Kecuali untuk mengobati beberapa penyakit tertentu yang masih langka.
BACA JUGA:Â Demam, Begini Cara Rasul Mengobatinya
5 Penyembuhan Tengkorak di Babilonia
Pengobatan paling ekstrem selanjutnya terjadi di Babilonia yaitu penyembuhan tengkorak. Banyak orang Babilonia yang percaya bahwa penyakit itu berasal dari kekuatan jahat atau hukuman para dewa kepada manusia tersebut. Pada masa itu, dokter juga sangat dekat dengan para pengusir setan, para pemimpin agama dan obat yang mereka gunakan melibatkan berbagai komponen sihir.
Teknik yang digunakan adalah dengan cara tidur bersama tengkorak anggota keluarga yang telah meninggal selama satu minggu. Cara tersebut diyakini dapat mengusir roh jahat yang merasuki pasien. Tidak cukup sampai di sana, untuk mendapatkan penyembuhan yang cepat, apabila si pasien menderita sakit gigi ia harus menggigit tengkorak tersebut dengan giginya yang sakit. Bahkan mereka juga harus mencium bahkan menjilat tergkorak tersebut selama tujuh malam berturut-turut. []