TOKOH teknologi pendiri Microsoft sekaligus seorang filantropis, Bill Gates, mengingatkan kita semua agar mengantisipasi munculnya penyakit mematikan baru yang menyebar di seluruh dunia.
Bill Gates mengatakan penyakit baru yang mematikan bisa saja datang dalam waktu 10 tahun ke depan. Menurut Bill Gates, kita belum siap untuk menghadapi itu. Hal ini dungkapkannya dalam sebuah diskusi tentang wabah penyakit menular yang diselenggarakan Massachusetts Medical Society dan New England Journal of Medicine pada April lalu.
Salah satu orang terkaya di dunia itu mengaku biasanya selalu bersikap optimistis dalam mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia dan mengeliminasi penyakit seperti polio dan malaria.
BACA JUGA: Bill Gates Tidak Ingin Wariskan Harta ke Anak
Tapi, menurutnya ada satu ruang di mana tidak terjadi perkembangan di dunia ini, yaitu kesiapan manusia dalam menghadapi pandemi atau wabah penyakit yang menyebar luas ke berbagai daerah di dunia.
Patogen atau bahan yang menimbulkan penyakit baru selalu muncul seiring terus bertambahnya populasi dunia dan manusia yang melanggar batas di alam liar. Ia menganggap kini menjadi lebih mudah bagi seseorang atau kelompok kecil untuk membuat penyakit yang bisa menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Menurutnya, virus berbahaya smallpox yang mematikan bisa dibuat dengan mudah di laboratorium. Cepat menyebarnya wabah penyakit juga terjadi karena orang-orang selalu ada yang berpergian dengan pesawat terbang dari dan ke berbagai daerah.
Gates mempresentasikan sebuah simulasi oleh Institute for Disease Modelling yang menemukan penyakit flu baru yang membunuh 50 juta orang pada 1918. Di masa kini, Gates berpendapat wabah penyakit baru bisa membunuh hingga 30 juta orang dalam waktu enam bulan.
BACA JUGA: Bill Gates akan Jadi Triliuner Pertama di Dunia?
Dan wabah penyakit yang akan menyebar itu adalah sesuatu yang baru, seperti virus SARS dan MERS.
“Dalam kasus ancaman biologis, kurang adanya kesigapan (dalam mengantisipasinya),” ujar Gates, dilansir ScienceAlert. “Dunia harus bersiap dengan pandemi seserius mungkin layaknya mau berperang.”
SUMBER: SCIENCEALERT