BOGOR — Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar kegiatan ‘Coaching Fotografi’ di Lorin Sentul Hotel, Bogor, Jawa Barat, 18-20 Maret 2019.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 80 peserta dari 900 orang pendaftar. Lima puluh orang diantaranya merupakan hasil seleksi, 15 dari perwakilan media Islam, dan 15 dari Kementerian Agama.
Selain utusan dari lembaga mitra Bimas Islam, para peserta ini merupakan kalangan milenial yang berasal dari berbagai macam organisasi dan komunitas kepemudaan.
BACA JUGA: Sasar Milenial, Bimas Islam Kemenag RI Gelar Pelatihan Video Pendek
Direktur Jenderal Bimas Islam, Muhammadiyah Amin mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah keterampilan para milenial di dunia digital mengingat saat ini kemajuan teknologi tak bisa dihindari.
Kegiatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas keagamaan generasi milenial.
“Acara ini memang juga diharapkan oleh Menteri Agama supaya kegiatan Kementerian dapat melibatkan kaum milenial. Karena kelompok milenial inilah yang terbiasa memviralkan kegiatan-kegiatan berkaitan dengan satu isu,” kata Muhammadiyah Amin di sela acara pelatihan fotografi di Sentul, Bogor, Senin, (18/03/2019).
Ia menuturkan, Ditjen Bimas Islam memiliki beberapa program kreatif yang dikembangkan untuk kaum milenial, diantaranya, Pelatihan Jurnalistik, Zakat-Wakaf Goes to Campus Citizen 4.0, Lokalatih Tunas Muda Ekonomi Syariah, Lomba Vlog Sejarah Islam, dan lain sebagainya, termasuk platihan fotografi ini.
Para peserta kegiatan Coaching Fotografi ini, kata Muhammadiyah Amin, akan mendapatkan teori, praktek, dan teknik editing foto dari fotografer salah satu media nasional.
“Bagaimana anak-anak muda bisa menciptakan foto yang bagus dan senang dilihat orang. Bukan kami yang memberi pengarahan (fotografi), nanti para pakar yang memberikan materi,” ucapnya.
Kegiatan itu juga akan diisi oleh sejumlah pembicara, diantaranya Sekretaris Dirjen Bimas Islam Tarmizi Tohor dan Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama Mastuki HS. Sementara pakar fotografi yang didatangkan Ditjen Bimas Islam adalah seorang fotografer dari majalah Tempo.
BACA JUGA: Kemenag Siapkan Buku Monografi Toleransi Umat Beragama di Indonesia
Para peserta akan diajarkan tentang teknik pengambilan gambar, teknik editing, colouring, cutting dan lain-lain oleh praktisi tersebut.
Salah satu peserta, Siti Sarah (25 tahun), mewakili Forum Lingkar Pena merasa bersyukur terpilih menjadi peserta di pelatihan fotografi yang diadakan Bimas Islam.
“Karena saya dapat belajar banyak tentang ilmu fotografi, saya juga dapat bertemu dengan peserta-peserta dari berbagai komunitas, organisasi, lembaga Islam lainnya,” katanya. []