SETIAP manusia pasti memiliki sifat baik dan sifat buruk, karena memang Allah memberikan dua potensi pada setiap manusia, yakni fujur dan taqwa.
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya,” (QS. asy-Syams: 8-10).
Setiap sifat buruk, pastilah memiliki lawan sifat baik. Oleh sebab itu, Rasulullah memberikan petunjuk bagaimana cara menghapus perbuatan buruk:
Dari Abu Dzar dan Mu’adz bin Jabbal radiallaahu’anhuma, Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Maka ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapuskannya (dosa perbuatan jelek tersebut),” (HR. Tirmidzi).
Ternyata salah satu cara efektif dalam menghadapi sifat buruk orang lain, yakni dengan melakukan lawan dari sifat buruk tersebut.
Misalkan sifat buruk pasangan hidup kita, mertua, anak, sahabat, teman, tetangga kita, jangan lakukan sifat buruk yang sama, jadinya bertanding dua sifat buruk tersebut, melainkan carilah lawan sifat buruk tersebut, dan lakukanlah!
Contoh, ketika pasangan kita berwajah muram dan cemberut, tentunya tidak enak dilihat yaa, cara menghadapinya bukanlah dengan ikut-ikutan berwajah muram, itu sih akan menghadirkan keributan panjang. Lakukanlah hal sebaliknya, Lawannya cemberut apa? Ya, wajah ceria dan tersenyum. Maka hadapilah pasangan kita dengan wajah cerah ceria.
“Aduh istriku kok cemberut, sini-sini peluk dulu. Ada masalah apa sih, cerita dong,”
Ketika tetangga kita marah-marah dengan suara tinggi, cara menghadapinya adalah dengan melakukan lawan sifat buruk itu. Bersabar dan rendahkan suara kita.
Kesombongan jangan dibalas dengan sombong juga, melainkan merendah dan tawadhu lah. Begitulah cara mudah untuk menghadapi sifat buruk orang lain agar tidak membawa keburukan dalam hidup kita.
Jika kita terbiasa menghadapi sifat buruk orang lain dengan melakukan sifat baik tandingannya, insyallah hidup menjadi lebih lapang dan bahagia. []