SADIO Mane, salah satu bintang sepakbola muslim, baru-baru ini dianugerahi predikat Pemain Terbaik Afrika. Selain penghargaan, pemain Liverpool ini juga menuai banyak pujian atas sikap dan karakternya yang dinilai rendah hati dan religius.
Sosok Mane yang rendah hati dan sederhana terlihat saat dirinya memberikan pidato setelah ia dinobatkan sebagai Pemain Afrika CAF di Mesir beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Sadio Mane Raih Penghargaan Pemain Terbaik Afrika 2019
Mane yang diketahui sebagai salah satu pesepakbola dengan bayaran termahal, menerima penghargaan di panggung gemerlap dengan penampilan yang sederhana. Dia mengenakan busana muslim khas Afrika dan mengucapkan kalimat yang bermakna. Setinggi apapun prestasi yang dicapainya, Sadio Mane tak melupakan tanah air dan kampung halamannya.
“Saya dari sebuah desa kecil bernama Bambali dan saya yakin mereka semua memperhatikan saya malam ini,” kata pesepak bola asal Senegal itu.
Dilansir dari About Islam, ada sejumlah alasan mengapa Sadio Mane layak disebut sebagai bintang sepakbola yang rendah hati. Berikut ini sejumlah sikap terpuji yang pernah dilakukan Mane selain prestasi gemilangnya di lapangan hijau:
Membersihkan toilet masjid
Pada September 2018, Mane terekam kamera sedang membersihkan area kamar mandi dan wudhu di sebuah masjid Liverpool. Pengguna media sosial mengklaim rekaman itu diambil di Masjid Al-Rahma, tempat ibadah yang rutin dikunjungi Mane, di Mulgrave Street, Liverpool. Video tersebut viral. Namun, Mane justru tak ingin hal itu dibesar-besarkan.
Membawakan minum untuk rekan setim
Mane terlihat membawakan botol air untuk tim nasional Senegal setelah menang 2-0 atas Kongo. Predikat bintang di lapangan hijau yang disandangnya tak menghalani Mane untuk tetap ringan tangan membantu orang lain, termasuk melakukan hal sederhana seperti membawakan botol minum.
Menyumbang 300 seragam Liverpool untuk kampung halamannya
Mane menyumbangkan 300 Jersey Liverpool ke desa kecil Bambali di Senegal. Desa tersebut adalah kampung halaman Mane. Penyerang bintang itu mengirim baju-baju itu sebelum The Reds kalah dari final Liga Champions UEFA melawan Real Madrid pada 2018 dengan skor 3-1.
Tak suka barang mewah
Mane membuat beberapa pernyataan beberapa bulan yang lalu tentang bagaimana dia tidak tertarik membeli barang-barang mewah karena tidak akan melakukan hal yang baik untuk seluruh dunia. Berikut adalah apa yang dia katakan dalam wawancara eksklusif dengan outlet Ghanian nsemwoha.com:
“Mengapa saya harus menginginkan 10 Ferrari, 20 jam tangan berlian, atau dua pesawat? Apa yang akan dilakukan benda-benda ini bagi saya dan bagi dunia?” kata Mane.
“Saya lapar, dan saya harus bekerja di ladang. Saya selamat dari masa-masa sulit, bermain sepakbola tanpa alas kaki. Saya tidak memiliki pendidikan dan banyak hal lainnya, tetapi hari ini dengan apa yang saya hasilkan berkat sepakbola, saya dapat membantu orang-orang di lingkungan saya,” lanjutnya.
BACA JUGA: Penggemar Ungkap Penampakan Ponsel Sadio Mane dan Pelajaran Berharga Darinya
Dia menambahkan, “Saya membangun sekolah, stadion, menyediakan pakaian, sepatu, makanan untuk orang-orang yang berada dalam kemiskinan ekstrim. Selain itu, saya memberikan 70 euro per bulan kepada semua orang di wilayah yang sangat miskin di Senegal yang berkontribusi pada ekonomi keluarga mereka. Saya tidak perlu memajang mobil mewah, rumah mewah, perjalanan, dan bahkan pesawat. Saya lebih suka orang-orang menerima sebagian dari apa yang telah diberikan kehidupan kepada saya.”
Donasi sebesar £ 200.000 untuk membangun sekolah, masjid, dan rumah sakit
Mane terlihat pada Juli 2019 mengunjungi lokasi pembangunan sekolah yang dia bangun di desa kelahirannya di Senegal. Ia menuju ke tempat kelahirannya Bambali untuk memeriksa pembangunan sekolah, salah satu dari banyak proyek yang ia danai. Mané juga telah memberikan donasi untuk rumah sakit dan masjid bagi warganya. []
SUMBER: ABOUT ISLAM