Oleh: Widianingsih
TAK selamanya suami idaman itu, yang tak henti henti memuji istrinya, kawan. Setiap saat sepanjang hari apapun yang istrinya lakukan selalu diberinya pujian.
Tak selamanya suami idaman itu, yang memberimu kado mewah teristimewa, kawan. Sehingga kau bisa upload foto serta ucapan “terimakasih ayang bebeb sudah kasih aku kejutan.”
BACA JUGA: Suami, Lakukan Ini agar Tidak Jadi Dayyuts
Tak selamanya suami idaman itu, yang selalu menjadikanmu seorang ratu, sahabatku. Dia mendudukanmu di singgasana, melayanimu dengan sejumlah dayang dan pengawal istana.
Bisa jadi suami idaman itu, suami yang tak selalu menggenggam tanganmu seraya mengucap “I Love You”.
Bisa jadi suami idaman itu, yang tak selalu memahami isi pikiranmu, namun dalam lubuk hatinya ia amat sangat menyayangimu.
Bisa jadi suami idaman itu, yang tak selalu mencukupi keinginanmu namun senantiasa mengingatkanmu dengan suara datarnya agar senantiasa tetap teguh di jalan yang Allah ridha.
BACA JUGA: Cara Menghadapi Suami yang Kasar
Bisa jadi suami idaman itu, tak selalu mengucap kata manis, namun ia bertanya padamu setiap waktu, sudah shalat belum?” Hati hati dengan najis!”
Bisa jadi suami idaman itu, yang disela sela waktu luangnya menggunting rumput dan memegang sapu.
Kawan, bersyukur atas semua keadaan itu membahagiakan. Sungguh bisa jadi rumput tetangga lebih hijau warnanya, namun kita tak pernah tahu, apakah ulat atau ular berbisa yang bersembunyi dibalik hijaunya.
Bebahagialah, seburuk-buruk suami, bagi seorang wanita lebih baik bersuami daripada tidak. []