JAKARTA–Black box Lion Air PK-LQP milik Lion Air JT 610 ditemukan dan sudah diangkat ke Kapal Baruna Jaya I. Selama proses pengangkatan, black box tersebut ternyata harus selalu terendam air. Mengapa demikian?
“Iya, harus selalu di dalam air. Begitu sampai di kapal, dicuci, direndam air tawar, dibawa ke lab dalam kondisi terendam terus,” kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, Kamis (1/10/2018).
BACA JUGA: BPJS-TK Bingung: Gaji Pilot Lion Air Rp 3,7 Juta, Sementara Co-Pilot Rp 20 Juta
Alasan Black box harus selalu terendam air adalah agar tidak kering. Pengeringan tanpa prosedur yang benar, kata Soerjanto, bisa merusak memori black box itu.
“Biar tidak terjadi pengeringan yang tidak kita inginkan. Kalau ada pengeringan yang tidak terkontrol, mungkin bisa merusak memorinya,” ucapnya.
“Nanti di laboratorium ada cara untuk mengeringkannya,” sambung Soerjanto.
Black box ditemukan dalam penyelaman di koordinat sinyal black box terdeteksi. Kapal Baruna Jaya I lego jangkar untuk fokus pencarian.
BACA JUGA: Youtuber Ini Ungkap Keluhan Pramugari Training Tia Sebelum Jadi Korban Lion Air JT 610
Black box Lion Air PK-LQP ditemukan oleh penyelam dari Batalion Intai Amfibi TNI AL di kedalaman 30 meter.
Black box saat ini dibawa oleh Kapal Baruna Jaya I dan kemudian diserahkan ke KNKT. KNKT akan mengunduh data dari black box untuk penyelidikan. []
SUMBER: DETIK