CIMAHI—Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat kembali melakukan blusukan di kota Cimahi, tempat yang pertama kali disambangi adalah pasar Antri kota Cimahi, Jumat (23/3/18). Di Pasar Antri, pria yang akrab disapa Demiz ini berdialog dengan sejumlah pedagang.
Setelah berkeliling di lantai satu dan dua, Demiz menilai jika kondisi Pasar Antri Cimahi sudah cukup refresentatif. Namun dirinya menyoroti kondisi pasar yang masih kotor. Sampah terlihat berserakan di setiap sudut pasar dan juga tangga sehingga mengganggu kenyamanan.
“Pasar di Sumedang bagus, Bekasi Pondok Gede juga bagus dan bersih. Pasar ini (Antri) kotor walau bangunannya bagus, jadi kenyamanan pedagang serta konsumen juga terganggu,” katanya di lokasi.
Dirinya melanjutkan, bicara soal pasar tradisional bukan hanya tentang revitalisasi. Sampah juga menjadi persoalan penting yang harus dicarikan solusi, apalagi di Bandung Raya ini banyak terdapat pasar dengan skala besar. Dia mencontohkan Pasar Caringin saja dalam sehari menghasilkan sampah 100 ton.
Cagub yang berpasangan dengan calon Wakil Gubernur Dedi Mulyadi ini menilai hampir rata-rata persoalan pasar di Bandung Raya adalah soal sampah. Untuk itu pihaknya terus mendorong agar segera terealisasinya TPPAS Legok Nangka, di Nagreg, Kabupaten Bandung. Kawasan itu akan menjadi TPA regional di Bandung Raya pengganti TPA Sarimukti yang akan habis masa pakainya.
“Ke depan bagaimana setiap hari pasar bersih, karena sampah yang dihasilkan dikelola dengan baik dan diseleksi sehingga buangan ke TPA tidak terlalu banyak,” tandasnya
Dirinya yakin jika pasar bangunannya bagus dan sampahnya dikelola dengan baik sehingga pasar menjadi bersih, maka pasar tradisional bisa bersaing dengan toko modern. Sedangkan mengenai harga, sejauh ini tidak ada gejolak dan keluhan dari konsumen yang dijumpainya di Pasar Antri karena harga kebutuhan pokok masih stabil. []
Reporter: Saifal