LOMBOK—Gempa bumi yang mengguncang Lombok telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Baru-baru ini Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengatakan kerugian sementara gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Selasa (21/8/2018) telah mencapai Rp7,7 triliun.
BACA JUGA: IslamposAid Dirikan Masjid dan Madrasah Darurat di Lombok
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kerugian itu berdasarkan perhitungan dari lima sektor, yaitu pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial, dan sektor lainnya.
“Paling banyak sektor pemukiman, hampir 65 persen rumah rusak,” ujar Sutopo, Selasa, kepada wartawan, di Jakarta.
Sutopo mengatakan angka itu merupakan jumlah sementara. Hingga saat ini BNPB bersama instansi lainnya masih terus mendata jumlah korban dan kerugian.
Sutopo juga mengatakan warga membutuhkan bantuan terpal. Gempa susulan yang terus terjadi mengakibatkan warga takut kembali ke rumah dan memilih mendirikan tenda menggunakan terpal.
BACA JUGA: DInilai Mengkhawatirkan, Belasan Rumah dan Menara Masjid di Lombok akan Dirobohkan
Sedang kebutuhan logistik seperti makanan siap saji, kata Sutopo, sudah mencukupi.
Gempa berkekuatan M 6,9 kembali mengguncang Lombok pada Ahad malam pekan lalu. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga hari ini gempa tersebut telah diikuti oleh 160 gempa susulan.
Ini merupakan salah satu gempa yang mengguncang Lombok sejak Juli lalu. Deretan gempa ini telah mengakibatkan ratusan orang tewas, ribuan orang terluka, ribuan rumah rusak, bangunan fasilitas publik dan ratusan ribu orang mengungsi.
Berdasarkan catatan BMKG, sepanjang 5-21 Agustus 2018, terdapat 1.005 gempa yang mengguncang Lombok. []
SUMBER: ANADOLU