JAKARTA–Satia Putra, bocah berusia 7 tahun ini mengalami obesitas dengan berat badan mencapai 97 kilogram. Dari pengakuan sang ayah, Sarli, nafsu makan Satia meningkat drastis usai disunat 4 tahun lalu. Berat badan Satia naik perlahan hingga pernah mencapai 100 kilogram.
“Awalnya tubuh anak saya biasa saja. Tapi setelah disunat saat berumur 3 tahun, nafsu makannya tambah besar,” kata Sarli di warung makan miliknya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
BACA JUGA: Tak Perlu Takut Lagi, Kini Bisa Sunat Tanpa Suntik
Menurut dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dr Klara Yuliarti SpA (K), obesitas bukan disebabkan oleh sunat. Sunat adalah praktik pemotongan kulit kulub pada penis laki-laki untuk menjaga kesehatan.
“Bukan karena sunat ya. Obesitas disebabkan gen dan lingkungan yang umumnya didominasi faktor lingkungan. Faktor risiko gen bervariasi bisa 10, 20, atau 30 persen,” kata dr Klara.
BACA JUGA: Forum Dakwah Perbatasan Sunat 21 Anak Kurang Mampu di Pulau Banyak
Obesitas pada anak terjadi akibat penumpukan jaringan lemak di seluruh tubuh. Kondisi kelebihan berat badan ekstrem ini bisa ditemukan pada anak berusia 1-2 tahun. Pemeriksaan dokter akan menentukan faktor risiko yang mengakibatkan peningkatan berat badan serta penanganannya. []
SUMBER: DETIK