CARA pengobatan rumahan yang kerap dilakukan untuk meredakan sakit pada bayi adalah dengan menggunakan air gula. Di beberapa budaya, air gula juga diberikan sebagai makanan tambahan tradisional bersama dengan ASI. Tetapi, bolehkah bayi minum air gula?
Dalam perawatan medis, air gula atau air sukrosa digunakan untuk meredakan nyeri.
Sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa air gula steril dapat meredakan nyeri yang disebabkan oleh prosedur intravena, seperti penggunaan suntikan vaksin selama imunisasi rutin pada neonatur.
BACA JUGA: Nikah di Bulan ke-4, Bayi Lahir di Bulan ke-9, Apakah Ini Zina?
Penelitian lain mendokumentasikan bayi minum air gula sebelum operasi atau sunat untuk meredakan nyeri.
Air gula atau air sukrosa sering digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk memberikan hidrasi yang diperlukan bayi yang sakit perut.
Orangtua menggunakan oralit buatan sendiri yang terdiri dari air hangat, gula putih, dan garam dapur.
Benarkah Air Gula Dapat Meredakan Sembelit?
Bolehkah Bayi Minum Air Gula?
Bayi yang minum susu formula, atau yang sedang dalam masa transisi ke makanan padat, biasanya mengalami sembelit.
Dalam kedua kasus tersebut, air gula digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk meredakan sembelit. Diyakini bayi minum air gula dapat menarik air tambahan ke dalam usus kecil sehingga tinja pun akan lebih lunak.
Namun, tidak ada studi klinis yang dapat mendukung keyakinan ini. Ini hanyalah pengobatan rumahan. Bayi yang mengalami konstipasi perlu dikonsultasikan kondisinya ke dokter anak.
Bagaimana Prosedur Pemberian Air Gula pada Bayi?
Pemberian air gula untuk menghilangkan rasa sakit setelah prosedur medis, harus dilakukan di bawah pengawasan medis.
Dokter dapat memberikannya melalui jarum suntik ke dalam mulut bayi atau dengan memberikannya melalui empeng. Dokter lah yang bisa memutuskan apakah bayi perlu mengonsumsi air gula.
Apabila Mama ingin mengatasi rasa nyeri pada bayi di rumah, dokter menganjurkan untuk pengobatan atau teknik manajemen nyeri yang tepat, seperti menyusui dan kontak skin to skin.
Bolehkah Bayi Minum Air Gula?
Mengapa Air Gula Tidak Disarankan Dikonsumsi Rutin oleh Bayi?
WHO menganjurkan agar bayi tidak minum air sebelum menginjak usia enam bulan. Untuk bayi di atas usia enam bulan, air boleh diberikan dalam jumlah sedikit. Meskipun begitu, penggunaan air gula sebisa mungkin dihindari jika tanpa pengawasan dokter karena:
- Air gula yang dibuat sendiri bisa jadi tinggi akan gula, yang dapat menekan nafsu makan dan mengurangi asupan ASI eksklusif bayi.
- Mengonsumsi air gula berlebih meningkatkan risiko gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Bayi mungkin dapat mengalami keracunan air yang menyebabkan kejang.
- Bayi mengembangkan preferensi terhadap makanan manis.
- Mengembangkan risiko obesitas, karang gigi, diabetes, hingga penumpukan lemak pada hati.
BACA JUGA: 90 Nama Bayi Laki-laki Islami 3 Kata
Selain itu, penambahan air gula dalam menu bayi sehari-hari tidak memberikan manfaat nutrisi apapun.
Itulah informasi soal keamanan bayi minum air gula, dan konsultasikan dengan dokter kondisi yang dialami anak sebelum membuat keputusan.
Bayi pada usia di bawah 6 bulan belum mampu menyeimbangkan natrium dan garam. Sehingga pipis yang dikeluarkan justru elektrolit dan sodium dan yang ada di dalam tubuhnya hanya air saja. Meskipun memang air gula kadang digunakan untuk prosedur medis, kamu sebaiknya tak melakukannya sendiri di rumah.
Bolehkah Bayi Minum Air Gula?
Bayi Minum Air Gula dapat menyebabkan ia mendapatkan kalori kosong dan melemahkan nafsu makannya. Artinya air gula mengurangi asupan ASI dan makanan bergizi yang dapat menganggu fungsi tubuh.
Makanan terbaik untuk bayi khususnya 6 bulan pertama adalah ASI. ASI akan menjaga sistem kekebalan tubuhnya sehingga kamu tak perlu khawatir mengenai rasa sakit atau apapun yang terjadi pada bayi. ASI dapat mengatasi dan memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Bayi sendiri tidak mendapatkan manfaat dari gula sebab tubuh belum bisa memprosesnya. Gula yang bisa diproses yakni dari sumber alami seperti buah-buahan.
Bayi Minum Air Gula juga dapat menganggu aktivitas hormonnya dan memicu peningkatan insulin. Kondisi ini meningkatkan risiko diabetes di kemudian hari. Ada baiknya kamu tidak memberikan air gula sama sekali hingga ia berusia 6 bulan. []
SUMBER: POPMAMA