“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS. 2: 261)
BEGITU banyak keterangan tentang keutamaan bersedekah. Namun tetap saja, masih banyak manusia yang kikir, menahan hartanya, dan enggan bersedekah.
أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ
“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”
BACA JUGA: 3 Ciri Orang Bermental Orang Kaya, Salah Satunya Suka Sedekah
Hadits ini dibawakan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi dalam Riyadhus Shalihin pada Bab “Kemuliaan, berderma dan berinfaq”, hadits no. 559 (60/16).
Setelah mengetahui keutamaan sedekah dan ancaman soal menahan harta untuk tidak bersedekah, semoga membuat kita tersadar akan dahsyatnya menyedekahkan harta di jalan Allah SWT.
Salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan soal sedekah adalah apakah boleh bersedekah untuk orang yang telah meninggal?
Dikutip dari Kitab Sunan Ibni Majah.
أخبرنا محمد بن عبد الله بن المبارك قال حدثنا وكيع عن هشام عن قتادة عن سعيد بن المسيب عن سعد بن عبادة قال قلت يا رسول الله إن أمي ماتت أفأتصدق عنها قال نعم قلت فأي الصدقة أفضل قال سقي الماء .
Muhammad bin Abdillah bin al-Mubarak memberitakan kepada kami, ia berkata: Waki’ menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari Qatadah, dari Sa’id bin al-Musayyib, dari Sa’ad bin ‘Ubadah, ia berkata, “Saya berkata kepada Rasulullah SAW, sesungguhnya ibu saya telah meninggal dunia, apakah saya (boleh) bersedekah untuknya?”
BACA JUGA: Jangan Takut Miskin karena Bersedekah
Rasulullah SAW menjawab, “Ya”
Saya katakan kepada Rasulullah SAW, “Sedekah apakah yang lebih afdhal?”
Rasulullah SAW menjawab, “Memberi air minum”. (HR. Ibnu Majah). Dinyatakan shahih oleh Syekh Nashiruddin al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan an-Nasa’i, juz: 8, halaman: 236, no. 3736. []
SUMBER: USTAZ ABDUL SOMAD