PERTANYAAN ini menarik, karena “wanita matre” sering kali memiliki konotasi negatif—yaitu seseorang yang hanya mementingkan harta dalam memilih pasangan atau menjalin hubungan. Namun, jika kita melihat dari perspektif yang lebih luas, apakah salah jika seorang wanita menginginkan kestabilan finansial dalam hidupnya?
1. Islam dan Kebutuhan Finansial
Dalam Islam, kesejahteraan finansial adalah hal yang penting, tetapi bukan satu-satunya faktor dalam kehidupan.
Rasulullah ﷺ sendiri menikahi Khadijah yang merupakan wanita kaya, dan beliau tidak pernah merendahkan wanita yang memperhatikan faktor ekonomi dalam memilih pasangan. Namun, yang ditekankan dalam Islam adalah keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia…” (QS. Al-Qasas: 77)
BACA JUGA: 5 Ciri-ciri Wanita Matre dan Dampaknya dalam Suatu Hubungan
Ayat ini menunjukkan bahwa mencari harta bukanlah hal yang dilarang, selama tidak berlebihan dan tetap menjaga prioritas akhirat.
2. Matre vs. Realistis
Ada perbedaan antara wanita yang “matre” dan wanita yang realistis dalam mempertimbangkan finansial:
Wanita realistis:
Menghargai usaha dan kerja keras pasangan.
Mempertimbangkan kestabilan ekonomi untuk masa depan yang lebih baik.
Tidak menjadikan uang sebagai satu-satunya faktor dalam hubungan.
Wanita matre (dalam arti negatif):
Menilai seseorang hanya dari materi tanpa memperhatikan akhlak dan tanggung jawab.
Menginginkan kemewahan tanpa usaha dan kontribusi.
Meninggalkan pasangan ketika finansialnya menurun.
BACA JUGA: 4 Golongan Wanita yang Masuk Surga dan Neraka
3. Sikap Seimbang adalah Kunci
Sebagai wanita, wajar jika ingin hidup nyaman dan terjamin secara finansial. Namun, jangan sampai cinta dan hubungan hanya didasarkan pada materi semata. Carilah pasangan yang bertanggung jawab, pekerja keras, dan berkomitmen, bukan hanya yang kaya tetapi tidak memiliki visi hidup yang jelas.
Jadi, apakah boleh jadi wanita matre? Jika “matre” berarti hanya mengejar harta tanpa memperdulikan nilai-nilai lain, maka itu tidak dianjurkan. Tapi jika maksudnya adalah ingin hidup berkecukupan dan mempertimbangkan finansial secara bijak, maka itu adalah sikap yang realistis dan sah-sah saja.
Bagaimana menurutmu? []