Oleh: Rahmi Hidayat Abu Zaid
TERDAPAT perbedaan pendapat ulama dalam hal ini (Membuka mushaf Alquran dengan ludah). Yang saya ketahui ada dua pendapat, pendapat pertama haram, pendapat kedua mubah (dengan syarat untuk memudahkan membalik dan tidak maksud mengolok-olok atau menghina).
Pendapat pertama ini sebagaimana dikemukakan oleh Al-Hafizh ibnu Hajar Al-asqalani rahimahullah
الحواشي المدنية /خ الاول/ص ١١٦
وفى فتاوي الشارح (يعنى ابن حجر) يحرم مس المصحف باصبع عليه ريق اذ يحرم ايصال شئ من البصاق الى شئ من اجزا المصحف الى ان قل. والكلام حيث كان على الاصبع ريق يلوث الورقة اما اذا جف الريق بحيث لاينفصل منه شئ يلوث الورقة فلا حرمة الخ اھ .
Diharamkan menyentuh mushaf dengan tangan yang ada air ludahnya. Karena tidak diperbolehkan air ludah mengenai dari bagian-bagian mushaf. Keharaman di atas apabila tangan tersebut masih basah dengan air ludah hingga dapat membasahi mushaf.
BACA JUGA: 5 Doa Nabi Musa yang Menakjubkan dalam Alquran
Namun, jika air ludah tersebut sudah kering dan tidak membasahi mushaf, maka tidak diharamkan menyentuh mushaf dengan tangan tersebut. [ Al- Hawasyi Madaniyah/juz 1/hal 116 ].
Jadi imam Ibnu Hajar dalam perkara ini melarangnya, sedangkan menurut Imam Romli boleh asal bertujuan untuk mempermudah membukanya dan tidak ada maksud menghinanya.
وَفِي الْقَلْيُوبِيِّ عَلَى الْمَحَلِّيِّ يَجُوزُ مَا لَا يُشْعِرُ بِالْإِهَانَةِ كَالْبُصَاقِ عَلَى اللَّوْحِ لِمَحْوِهِ ؛ لِأَنَّهُ إعَانَةٌ ا هـ .
وَفِي فَتَاوَى الْجَمَالِ الرَّمْلِيِّ جَوَازُ ذَلِكَ حَيْثُ قُصِدَ بِهِ الْإِعَانَةُ عَلَى مَحْوِ الْكِتَابَةِ وَفِي فَتَاوَى الشَّارِحِ يَحْرُمُ مَسُّ الْمُصْحَفِ بِإِصْبَعٍ عَلَيْهِ رِيقٌ إذْ يَحْرُمُ إيصَالُ شَيْءٍ مِنْ الْبُصَاقِ إلَى شَيْءٍ مِنْ أَجْزَاءِ الْمُصْحَفِ
Dalam Kitab Qolyubi ala Almahalli dikatakan “Boleh membuka AlQuran dengan jari yang diberi ludah asalkan tidak menimbulkan penghinaan karena dapat mempermudah, Sedang dalam Fatawy Aljamaal Arromli kebolehan tersebut bila bertujuan mempermudah membukanya.
Dalam Fataawa Assyaarih dijelaskan “Haram memegang mushaf dengan jemari yang dibasahi ludah karena HARAM hukumnya mendatangkan sesuatu dari ludah pada bagian sekecil apapun dari mushaf. [ Tuhfah Al-Muhtaaj II/150 ].
Wallahu a’lam. []