MENURUT praktisi ruqyah, mayoritas orang tak sadar saat ada jin atau sihir di tubuhnya. Sementara mereka sendiri enggan dan cenderung takut untuk melakukan ruqyah. Praktisi ruqyah Ustad Sahal Khan mengatakan, ada beberapa alasan kenapa tubuh seseorang menjadi tempat yang nyaman untuk jin bersemayam.
Salah satunya karena mereka jauh dari Allah. Ciri-ciri ‘diserang’ jin juga mudah dikenali. Salah satunya yakni kerap diganggu mimpi buruk.
BACA JUGA: Pakar Ruqyah: Pria Penyuka Sesama Jenis biasanya Dirasuki Jin Perempuan
Perlu dipahami bahwa ruqyah harus dengan kalamullah (Alquran) atau dengan kalam Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan doa-doa yang disyariatkan. Selain itu, juga harus dengan bahasa Arab atau doa-doa dan dzikir yang dipahami maksudnya.
Lalu apakah mungkin bagi seorang muslim meruqyah dirinya sendiri?
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila merasakan sakit, meludah sedikit di tangannya (tiga kali) dengan membaca Qulhuwallahu Ahad dan Mu’awwidzatain (An Nas dan Al Falaq), beliau mengusap dengan kedua tangannya pada setiap kali apa yang bisa disentuh dari bagian tubuhnya ketika beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam akan tidur, dimulai dengan kepala, wajah dan dadanya. Sebagaimana yang diberitakan Aisyah dalam hadis yang shahih. Jibril merquyah beliau di air ketika sakit dengan ucapannya, “Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari setiap penyakit yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau ‘ain orang yang dengki, Allah akan menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (tiga kali) dan ruqyah ini disyariatkan dan bermanfaat.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Meruqyah Anak untuk Melindunginya?
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam membaca di air untuk Tsabit Qais dan memerintahkan menyiramkan air tersebut untuknya, sebagaimana Abu Daud meriwayatkan hal itu dalam Ath-Thib dengan isnad yang hasan, dan berbagai macam ruqyah lainnya selain ruqyah ini yang terjadi di masanya. Di antaranya bahwa beliau meruqyah sebagaian orang yang sakit dengan doa beliau, “Ya Allah, Rab manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan selain kesembuhan (yang berasal dari)Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit yang lain.” Wallahu A’lam. []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH