BERHUBUNG puasa Sayawal datang setelah puasa Ramadhan, maka adakalanya seorang muslim mengerjakan puasa qadha di bulan Syawal yang waktunya mungkin bersamaan dengan puasa Syawal atau puasa sunah Senin Kamis di bulan Syawal.
Nah, mengingat waktu yang bersamaan tersebut, apakah boleh menggabungkan niat puasa qadha yang wajib dengan puasa Syawal atau puasa Senin Kamis yang sunnah?
BACA JUGA: Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Qadha dan tak Berurutan?
Disadur dari Fatawa Syabakah Islamiyah, di bawah bimbingan Dr. Abdullah Al-Faqih. No. fatwa: 12728, ternyata tidak boleh melakukan puasa 6 hari di bulan Syawal dengan niat ganda, untuk puasa sunah dan meng-qadha puasa Ramadan yang pernah ditinggalkan. Kenapa?
Karena puasa Qadha itu wajib, seperti yang disebut dalam firman Alllah SWT:
“Siapa saja di antara kalian yang sakit atau dalam perjalanan (kemudian dia berbuka) maka dia (mengganti) sebanyak hari puasa yang ditinggalkan di hari yang lain.” (Qs. Al-Baqarah:184)
Sementara, puasa 6 hari Syawal itu hukumnya sunah, berdasarkan hadis dari Abu Ayyub Al-Anshari. beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti (puasa) enam hari bulan Syawal, maka itu seperti puasa setahun.” (Hr. Muslim)
BACA JUGA: Perlu Diingat, Ini 5 Hal tentang Qadha Puasa
Jadi, Puasa Syawal harus dilakukan secara khusus, demikian pula qadha puasa juga harus dilakukan secara khusus. Dalam keadaan semacam ini, tidak memungkinkan untuk digabungkan niatnya, tidak sebagaimana ibadah yang lain, seperti mandi junub dan mandi Jumat. []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH