FESTIVAL Bonsai Nusantara 2018 tengah diselenggarakan di halaman Balai Kota Surabaya. Salah satu bonsai yang menyedot perhatian pengunjung adalah bonsai yang dibanderol dengan harga Rp 1 miliar.
Bonsai berusia 100 tahun lebih ini merupakan jenis pohon kimeng atau Ficus microcarpa dari Taiwan. Bonsai ini disebut milik seorang kolektor dari Jakarta.
BACA JUGA: Belajar Hidup dari Pohon Bambu
Wakil Ketua Festival Bonsai Surabaya Jarot Nugroho mengatakan, bonsai kimeng masuk kategori bonsai berusia tua dengan ukuran large (besar). Pohon ini diketahui banyak tumbuh di dataran tinggi dan diyakini berasal dari Cina dan Taiwan.
“Batang yang sudah sebesar itu tidak diperoleh dengan waktu singkat. Kemudian akarnya kalau dalam bahasa bonsai sudah memohon (sudah menjadi pohon). Dan proses itu tidak bisa singkat. Paling tidak minimal 35 sampai 45 tahun,” kata Jarot, Kamis (19/11/2018).
Ketua Panitia Festival Bonsai Nusantara 2018, Heri Gimbal juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, semakin tua usia bonsai, maka biasanya harganya menjadi semakin mahal.
BACA JUGA: Kisah Pohon Kurma yang Berpindah Tempat
“Yang membuat mahal dia sudah melewati tahapan seksama. Unsur ketuaannya, total perform, masalah dimensi, perspektif keseimbangan, dan semua unsur-unsur total secara estetika sudah memenuhi atau belum,” bebernya.
Heri mengungkapkan, meski harga bonsai fantastis, namun belum tentu bisa menang jika diikutsertakan dalam kompetisi. Sebab di kalangan komunitas bonsai, harga bukanlah suatu ukuran.
“Yang Rp 3 miliar juga ada. Cuma di komunitas kita memang nggak terpacu dengan harga itu. Justru pemenangnya malah harganya tidak terlalu tinggi. Karena harga tinggi tidak sekaligus akan juara,” terang Heri. []
SUMBER: DETIK