JAKARTA–Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) membentuk Majelis Mudzakaroh Masjid Istiqlal (M3I). Majelis ini menghimpun para tokoh ulama, akademisi, dan pakar dari berbagai latar belakang keilmuan, khususnya di bidang kajian keislaman di Indonesia.
Launching M3I telah dilaksanakan pada Rabu (2/9/2020) melalui Webinar Nasional yang digelar BPMI.
“Istiqlal tidak hanya masjidnya bagus, tapi akan melahirkan umat-umat yang bagus pula. Istiqlal akan mengikuti masjid Rasulullah secara bertahap,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.
BACA JUGA: Masjid Istiqlal Bakal Kembali Dibuka, Ini Persiapannya
Keberadaan M3I kata dia, bertujuan mengkaji masalah-masalah keagamaan yang dihadapi masyarakat dan bangsa Indonesia, serta merumuskan rekomendasi kepada Pemerintah guna memberikan solusi terhadap persoalan bangsa, khususnya di bidang sosial keagamaan.
“Majelis Mudzakaroh Masjid Istiqlal akan memberikan sentuhan-sentuhan psikologis dan spiritual. Karena kita akan mendapat bimbingan dan arahan dari para ulama-ulama, dan tokoh terkemuka yang tentunya berpaham Islam moderat,” terangnya.
Selain Nasaruddin Umar, webinar bertema Meneguhkan Kontribusi Ulama untuk Bangsa: Dimensi Keagamaan, Sosial Ekonomi dan Budaya ini juga menghadirkan sejumlah tokoh. Mulai dari Guru Besar UIN Jakarta KH Said Agil Husin Al Munawar, Imam Islamic Centre of New York KH Shamsi Ali, hingga menghadirkan Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) KH M. Quraish Shihab sebagai keynote speaker.
BACA JUGA: Renovasi Besar-besaran Masjid Istiqlal Telan Biaya Segini
Senada dengan Nasaruddin, dalam keynote speechnya KH M. Quraish Shihab berharap M3I akan berkerjasama dengan para cendekiawan yang hasilnya akan memberikan solusi kepada umat dan pemerintah.
Terlebih menurutnya, Masjid Istiqlal merupakan masjid negara yang memiliki sumber pembiayaan dari negara.
“Maka sangat wajar kalau hasil-hasil yang diperolehnya melalui mudzakaroh ini bisa disampaikan kepada pemerintah, untuk membantu (pemerintah) melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tuntutan agama,” tutur Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII ini.
Sementara KH Said Agil Husin Al-Munawar yang juga merupakan Menteri Agama Kabinet Gotong Royong merasa gembira dengan keberadaan M3I yang diharapkan dapat menjadi tempat untuk mencetak dan membentuk para ulama. []
SUMBER: KEMENAG