INI adalah Brian Acton. Bertahun-tahun, ia bekerja untuk Yahoo. Sesekali ia juga di-hire untuk mengerjakan proyek-proyek Adobe. Seiring kebangkrutan Yahoo jelang tahun 2010, Acton pun kemudian ga punya kerjaan.
Tahun 2009, saat ia membawa temuannya ke Zuckerberg dan Jack Dorsey, ia ditolak mentah-mentah oleh kedua raksasa medsos tersebut. Facebook dan Twitter sama sekali tak tertarik pada ide dan gagasan Acton.
Saat itu, Blackberry, dengan layanan BBM-nya, nyaris begitu populer. Hanya, BBM sangat ekslusif. Tak semua orang bisa memilikinya. Unless you were educated or rich, u couldn’t have BBM. Jadi, Acton mengkapitalisasi ini, bagaimana layanan sejenis itu bisa muncul di semua jenis HP apapun.
Tahun 2015, BB nyaris punah. Ia dilupakan orang, habis digilas oleh layanan yang dibikin oleh Acton. Kalau masih ada yang nyimpen BBM di HP-nya, hallow, buat apa gitu. Sekarang ini, WhatsApp mengambil alih semua kebutuhan praktis komunikasi lewat HP.
Tahun 2013, WhatsApp sudah memiliki 400 juta pengguna aktif. 2020? Satu setengah milyar penduduk bumi! Note: menurut google, jumlah penduduk bumi saat ini 7,5 milyar. Jadi kalau Anda mau jualan, gunakan layanan WhatsApp, utamanya story WhatsApp, sangat efektif, melebihi medsos manapun. Dengan catatan, Anda punya banyak nomor kontak. Kalau cuma keluarga aja, yo wis, belum niat berarti.
19 Februari 2014, Facebook, yang dulu menolaknya, mengakuisisi WhatsApp sebesar USD19 miliar. Ini merupakan salah satu akuisisi terbesar hingga saat ini.
2020? Acton dan istrinya “ongkang-ongkang” mengelola semua kegiatan sosial dan kemanusiaan. What a life. Begitulah. Kalau jatuh? Bangun. Kalau gagal? Coba lagi. Kalau menyerah, berarti selesailah semuanya. []