TUGAS polisi ternyata tak hanya mengurus lalu lintas atau menangkap penjahat. Di Sumatera Utara ada seorang polisi yang bertugas sebagai Polisi Sayur. Jika polisi lalu lintas mengurusi soal lancarnya laju kendaraan, sedangkan Polisi Sayur mengatur lancarnya penjualan sayuran petani sekitar.
Adalah Bripka Wahyu Mulyawan yang bertuga yang bertugas di Polsek Medan Labuhan, Sumatera Utara. Wahyu mengaku, dirinya merasa tidak tega terhadap petani di sekitar yang sering diperlakukan tidak adil oleh pedagang jahat.
“Dulu di sana ada pasar. Saya pun dulu jualan di sana pertama kali. Kenapa saya terjun jualan ini? Karena saya tidak tega dengan para petani ini. Bawa hasil panen dari ladang, hingga malam gak ada yang beli. Kemudian malam, datanglah tauke-tauke yang mau beli dengan harga yang sangat murah,” ujarnya.
Dari hasil berdagangnya ini, Wahyu memaparkan bahwa setiap bulannya mereka bisa rata-rata meraup untung hingga 28 juta. Ia juga sudah mempekerjakan empat pegawai yang digaji Rp 700 ribu setiap minggunya.
“Penghasilan kami setiap bulan ini kami bagi dua. Setengah buat saya dan setengah lagi dengan perkumpulan pedagang kamtibmas. Kemudian bagian saya setengahnya saya sumbangkan ke Zakat. Nah ada juga penghasilan kami pada hari Jumat itu kami sumbangkan ke masjid-masjid,” ujarnya.
Sumardi salah seorang petani yang datang menjual hasil pertaniannya bercerita bahwa dirinya sangat nyaman sejak kehadiran dari Bripka Wahyu yang mau masuk ke pasar dan membeli dagangan dari petani.
“Dulu susah jualan. Ini tinggal antar aja ke gudang. Kalau dulu saya harus lama di pasar sana menjualnya. Kena panas. Sayuran saya pun jadi enggak segar lagi. Harganya pun sudah turun,” ujarnya. []
Sumber: Tribunnews