Oleh: Fitrhriyah Firdausi
LAGI-lagi hari ini aku mendapatkan pertanyaan itu dari muridku. Padahal hari ini tidak sedang mempelajari sistem reproduksi. Hanya sedang membahas jaringan pada saluran telur wanita.
Sudah tak terhitung berapa kali aku mendapatkan pertanyaan seperti itu. Baik dari murid-murid saat sedang mempelajari topik tentang sistem reproduksi mau pun dari teman-teman di sekitar.
Ketika yang bertanya tentang hal ini adalah orang yang sudah dewasa atau sudah menikah, tentu saja dengan senang hati aku akan menjawabnya. Namun ketika yang menanyakan hal itu adalah siswa di kelas, selalu saja muncul kekhawatiran apabila jawabanku nanti disalahgunakan. Hal ini bukan tanpa alasan.
Remaja zaman sekarang bisa jadi melakukan aktivitas pacaran yang kebablasan, sehingga mengakibatkan hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya aktivitas gandengan tangan dengan sang pacar, berciuman dan berpelukan yang berujung pada adegan ranjang dan berakibat “married by accident”.
Hal ini sudah seringkali terjadi di sekitar kita. Bisa jadi, anak yang hamil dini dan di luar nikah, tak tahu tentang teori “masa subur” ini. Selalu ada dalam pikiranku bahwa jangan-jangan ada yang menanyakan masa subur ini supaya bisa melakukan aktivitas tersebut di atas, tapi menghindari supaya tidak hamil. Nah lho, kekhawatiran seperti ini yang selalu membuatku menghembuskan nafas panjang dulu sebelum menjawabnya.
Oleh karenanya, ketika masalah “masa subur” itu ditanyakan oleh siswa di kelas, aku selalu meminta mereka untuk kembali teringat dengan larangan mendekati zina dalam Alquran. Selalu kutekankan terlebih dahulu hal ini, karena aku tak ingin jawabanku justru dimanfaatkan untuk hal-hal yang tak semestinya.
Setelah itu biasanya baru kujelaskan bahwa masa subur itu adalah suatu masa ketika sel telur seorang wanita telah matang dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma. Masa subur berada di pertengahan antara siklus menstruasi yang satu dengan siklus menstruasi berikutnya. Jadi, jika siklus menstruasinya teratur 28 hari sekali, maka masa subur berada pada hari ke 14, dihitung dari hari pertama menstruasi wanita.
Lalu, berapa lama masa subur itu berlangsung?
Biasanya masa subur ini hanya berlangsung selama sehari semalam saja. Lewat dari sehari, ketika tidak ada sel sperma yang menghampiri, maka sel telur tak bisa menunggu lama. Ia akan mati dan luruh bersama dinding rahim yang sebelumnya telah menebal. Selama proses pematangan sel telur di ovarium, dinding rahim seorang wanita memang mengalami penebalan. Penebalan dinding rahim ini penting untuk dipersiapkan apabila terjadi kehamilan.
Embrio akan tertanam di dinding rahim yang menebal tersebut.
Inilah yang mungkin saja menyebabkan wanita itu cenderung tak bisa menunggu terlalu lama (ssst.. yang terakhir ini hanya pendapatku saja…
Intinya, jangan biarkan wanita menunggu terlalu lama, bisa-bisa nanti kabur. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.