MENGELUARKAN kotoran dalam tubuh adalah suatu hal yang selalu terjadi, dan menjadi kebiasaan setiap makhluk yang bernyawa. Aktivitas biasa ini, terkadang membuat seseorang lalai juga dalam perkara-perkara yang seharusnya dilakukan. Terutama ketika akan buang air kecil.
Buang air kecil adalah aktivitas yang sering dilakukan, menjadi biasa. Akan tetapi, kebiasaan tatakrama yang baik dalam Islam ketika akan buang air kecil itu terkadang sering terlupakan, bahkan mungkin tidak diketahui sama sekali. Nah, untuk itu perlu bagi Anda mengetahui adab-adab ketika akan buang air kecil. Sebab, jikalau kita tidak mengikuti aturan atau ketentuan yang ada dalam Islam, bisa jadi akan menjerumuskan kita ke dalam lubang kenistaan yang tiada akhir, yakni neraka jahannam. Lalu, apa saja adab-adab buang air kecil itu?
1. Menjauh dan menutup aurat dari manusia
Pada contoh kasus seperti ini adalah saat buang air kecil di urinoir. Faktanya, ada beberapa urinoir yang tidak menyediakan sekat pembatas antar satu dengan yang lainnya. Sehingga, memberikan kesempatan aurat dapat terlihat orang di sebelah saat buang air kecil.
Dari Jabir bin ‘Abdillah RA berkata, “Kami pernah safar bersama Rasulullah SAW, beliau tidak menunaikan hajatnya sampai beliau pergi ke tempat yang tidak kelihatan,” (HR. Ibnu Majah).
2. Tidak berhati-hati terhadap najis (air seni)
Tidak membersihkan diri, tidak menyiram air seni, tidak pula berhati-hati terhadap percikan ketika buang air kecil, sesungguhnya semuanya itu mendatangkan bahaya pada diri sendiri.
3. Tidak buang air kecil pada air yang tergenang
Dari Jabir dari Rasulullah SAW bersabda, “Bahwasanya beliau melarang buang air kecil pada air yang tergenang,” (HR. Ahmad, Muslim, Nasa’i dan Ibnu Majah).
4. Tidak menghindari arah kiblat
Dalam kaitannya dengan arah kiblat bahwasanya Rasulullah SAW melarang umatnya untuk buang hajat dengan menghadap atau membelakangi kiblat
Dari Abu Ayyub Al-Anshari, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian buang hajat, janganlah menghadap kiblat. Namun menghadaplah ke timur atau ke barat,” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Membaca doa sebelum masuk kamar mandi
Mengawali dengan mengucapkan doa sebelum masuk ke kamar mandi merupakan adab yang baik dan contoh dari perilaku Rasulullah SAW.
Dari Ali bin Abi Thalib, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu diucapkan ‘bismillah’,” (HR. Tirmidzi).
Dan dalam sebuah hadis lain disebutkan, Anas RA berkata, “Dulu, jika Rasulullah SAW hendak masuk ke tempat buang air, maka beliau berkata (berdoa), ‘Allahumma inni audzubika minal khubusi wal khabaaits’ (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari para setan laki-laki dan perempuan,” (HR. Jamaah).
6. Tidak membersihkan diri dengan tangan kanan
Bukanlah adab yang baik ketika seseorang membersihkan diri saat buang air kecil maupun besar, menggunakan tangan kanan. Karena tangan kanan lebih identik untuk melakukan hal-hal baik, seperti berwudhu, makan, minum, menunjuk kalam saat membaca Al-Quran dan lain-lain. Oleh karena itu, seseorang yang ingin membersihkan diri saat buang air kecil maupun besar hendaklah menggunakan tangan kiri.
Dari Aisyar RA, berkata, “Adalah tangan kanan Rasullah SAW untuk berwudhu dan makannya. Tangan kirinya untuk beristinja dan sesuatu yang kotor,” (HR. Abu Dawud).
7. Membersihkan diri dengan air
Dari Anas bin Malik, berkata, “Rasulullah SAW pernah memasuki tempat buang air. Maka, aku pun dan seorang bocah sebaya denganku datang membawa seember air dan kotak kecil, lalu beliau beristinja (cebok) menggunakan air,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Apabila dalam kondisi terpaksa, tidak ada air, seperti saat hendak ke hotel, atau ke tempat-tempat umum yang tidak menyediakan air untuk membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar, maka barulah diperbolehkan untuk menbersihkan diri dengan beberapa benda.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang di antara kalian buang air, maka hendaknya ia membawa tiga batu yang dipakai untuk istinja, karena (tiga) batu tersebut mencukupi baginya (untuk beristinja),” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Abu Dawud).
8. Berdoa ketika keluar dari kamar mandi
Dari Aisyah RA berkata, “Adalah Rasulullah SAW jika keluar dari kamar mandi maka beliau berdoa, ‘Ghuraanaka’ (aku memohon ampunanmu).” []
Sumber: 1001 Siksa Alam Kubur/Karya: Ust. Asan Sani ar Rafif/Penerbit: Kunci Iman