Oleh: Daud Farma
KITA tak perlu lagi isi tiap hari dengan memikirkan jodoh, karena bila sudah tiba waktunya, toh nanti nikah juga.
Dan memperbaiki diri, meraih cita-cita, belajar sungguh-sungguh, dan hal baik lainnya, jauh lebih baik daripada selalu baper dan melamun. Bila sudah sedikit puas belajar, sudah wisuda, carilah segera, jangan ditunda-tunda. Bila belum ada calonnya, banyak-banyaklah berdoa.
Jodoh? Ah, memang terasa lama bagi kamu yang menunggu. Tapi ingat “man shabara zhafira”, siapa yang bersabar maka beruntunglah ia.
Tak mengapa sedikit lebih lama menyusul teman-teman yang sudah duluan ke pelaminan, teman malah sudah punya anak laki-laki dan perempuan, humm, nanti kamu juga punya giliran.
Orang yang sabar itu terlihat cantik, imut dan meskipun dalam hati sedang berperang melawan gunjingan dan lontaran pertanyaan: kapan menikah?
Orang yang sabar itu adalah kamu yang sedang berusaha, berdoa dan menunggu.
Ketika sudah bosan menunggu, ingat, “Al-shabru miftahul faraj” sabar itu adalah kunci kebahagiaan. Selalulah yakin bahwa menunggu itu happy ending.
Dan, jangan pula malah menunggu mantan.
Mantan hanyalah 5% bakal jadi pasangan di pelaminan. Lima persen? Bukan kah itu amat jauh sekali? Maka usah terlalu mengingat dan berharap bahwa mantan akan membawamu ke pelaminan.
Kalau sekadar mengkhayal bahwa mantan datang dan berujar “selamat buat kamu yang hendak menempuh hidup baru” boleh lah, selebihnya? Ah jangan. Kecuali; memang ada tanda-tanda mantan masih meninggalkan perasaan padamu, nah kenapa tidak? Toh mantan jugalah orang yang spesial, datang-pergi-dan-kembali. Kamu jugalah orang yang spesial bila masih menerima mantan seperti semula.
Bukan kah mantan adalah orang yang pertama kali hadir mengetuk hati? Ah masa ia begitu mudah melupakannya? Bahkah tak mau memaafkannya? Tidak boleh, bisa jadi kembalinya mantan adalah setelah kian lama mencari yang terbaik, namun tak seorang pun menurutnya baik kecuali hanya kamu seorang. Mantan ingin merebut kembali yang pernah diperjuangkannya dengan sepenuh hati.
Tapi jika ada mantan yang ingin merebutmu kembali sementara kamu sedang resepsi nikahan, itu namanya mantan tak tahu aturan, boleh diusir, Kawan!
Ketika umur pun makin bertambah, sudah terasa lama sekali menunggu, humm, sabar. Itu ujian. “Innallaha Ma’asshabirin” sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.