INDIA—Sekelompok anak muda melakukan teror di Dhaka, Bangladesh, (1/7/2016) silam, serangan tersebut kemudian dihubung-hubungkan oleh beberapa media di India dengan sosok Dr Zakir Naik.
Media-media di India mengklaim bahwa ulama ahli perbandingan agama itu acapkali mengajak umat islam menjadi teroris dalam pidatonya, demikian seperti dikutip dari change.org, Rabu (5/4/2017).
Tak hanya itu, Dr Zakir Naik bahkan dituduh telah menginspirasi pelaku penyerangan aksi teror tersebut melalui pernyataan yang diunggah oleh akun Facebook Zakir Naik.
Zakir Naik sendiri dalam kuliah umumnya sering membicarakan tentang perbandingan agama, mengutip teks dari ajaran agama lain, dan sering menang saat berdebat dengan para pejabat tinggi dan pemuka agama di dunia.
Selain itu, Dr Zakir Naik disebut-sebut mendukung kelompok Daesh. Namun hal tersebut dibantahnya dengan menyatakan bahwa ISIS ‘tidak Islami’ dan menyebut kelompok teror adalah musuh Islam. Namun, Zakir Naik justru dituduh bahwa ia telah memicu munculnya terorisme, meskipun hal itu tidak pernah terbukti.
Media lokal India kerap membuat opini negatif terhadap Zakir Naik. Oleh karena itu, kampanye fitnah yang dilakukan media India terhadap Dr Zakir Naik harus dihentikan. Menanggapi hal tersebut, situs Change kemudian membuat sebuah petisi berjudul “Media India: Hentikan Kampanye Fitnah terhadap Zakir Naik”.
Hingga Rabu (5/4/2017) pagi, petisi tersebut telah ditandatangi seratus ribu orang, persisnya 101.031 orang. Selanjutnya petisi tersebut akan dibawah ke dewan pers India agar sejumlah media di India berhenti menyebarkan kebencian dan fitnah terhadap Zakir Naik.
Petisi ini akan mendesak dewan pers untuk menuntut media lokal yang terlibat dan mengajukan permintaan maaf terhadap Zakir Naik. Change juga mengajak kepada seluruh umat agar turut menandatangani petisi tersebut dengan masuk ke link ini, change.org/p/press-council-of-india-indian-media-stop-the-vilification-campaign-against-dr-zakir-naik.
“Silakan masuk dan berbagi untuk petisi ini dan bersama-sama kita msmberhentikan kampanye yang membahayakan terhadap Zakir Naik,” tulis situs Change. []