NABI tidak melupakan Tsuwaibah, budak paman beliau, Abu Lahab. Tsuwaibah telah menyusui beliau beberapa hari sebelum Halimah. Selama di Makkah, beliau selalu mencarinya dan selalu menjalin hubungan kekeluargaan dengannya.
BACA JUGA: Bagaimana Abu Lahab Mati?
Tak henti-hentinya Nabi menjalin hubungan silaturahim dengan Tsuwaibah. Dikirimnya pula sebagian kebutuhan, seperti makanan dan juga pakaian, hingga sampai kepada wafatnya pada tahun kembalinya beliau dari Khaibar.
Tsuwaibah telah menyusui Nabi dan mengurusnya dengan penuh kasih sayang. Orang-orang memberi tahu, “Semua keluarganya telah meninggal sebelum dia. Sekarang ia tak punya siapa-siapa.”
BACA JUGA: Binasalah Tangan Abu Lahab
Khadijah juga sangat menghormati memuliakannya. Berkali-kali Khadijah minta membeli Tsuwaibah kepada Abu Lahab agar dibebaskan dari perbudakan, tetapi keinginan Khadijah selalu ditolak Abu Lahab. Baru setelah Nabi hijrah ke Madinah, ia dibebaskan oleh Abu Lahab. []
Sumber: Dr. Nizar Abazhah, Bilik-Bilik Cinta Muhammad, Kisah Sehari-Hari Rumah Tangga Nabi, hal 256, 257.