• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Ekonomi

Bukan Cuma Haji, Jual Beli juga harus Mabrur, Lho!

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Ekonomi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi jual beli. Foto: Totabuan

Ilustrasi jual beli. Foto: Totabuan

0
BAGIKAN

Oleh: Ustaz Aris Munandar, S.S., M.P.I.

SEORANG lelaki muslim yang sejati adalah seorang yang semangat bekerja tanpa melalaikan kewajiban ibadah kepada Allah.

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

“Para laki-laki sejati adalah orang yang perdagangan dan jual beli tidak melalaikannya dari berzikir mengingat Allah, menegakkan shalat dan membayar zakat. Mereka pun merasa takut dengan hari Kiamat, hati jantung dan pandangan mata tidak bisa merasakan ketenangan” (QS an-Nūr: 37).

ArtikelTerkait

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

BACA JUGA: Khalifah yang juga Berdagang

Dalam berdagang orientasi seorang muslim bukan hanya kehalalan, namun juga keberkahan karena tidak setiap yang halal itu berkah. Meski kehalalan adalah syarat keberkahan. Jual beli yang penuh dengan keberkahan itu Nabi sebut dengan jual beli mabrur.

عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ – رضي الله عنه – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – سُئِلَ: أَيُّ اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ: – عَمَلُ اَلرَّجُلِ بِيَدِهِ, وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ – رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ.

Dari Rifā’ah bin Rāfi’, Nabi mendapat pertanyaan mengenai sumber penghasilan yang paling baik. Jawaban Nabi, “Penghasilan yang didapatkan dari aktivitas tangan dan dari semua aktivitas jual beli yang mabrur.” (HR al-Bazzār, dinilai shahih oleh al-Hākim. Bulūgh al-Marām nomor 782).

Mengenai parameter jual beli mabrur, Ibnu Utsaimīn menjelaskan bahwa jual beli mabrur itu telah dijelaskan dalam hadis yang lain “jika penjual dan pembeli jujur dan menjelaskan maka jual beli yang terjadi di antara keduanya akan diberkahi” (HR al-Bukhāri dan Muslim).

Sehingga bisa disimpulkan bahwa jual beli yang mabrur adalah jual beli yang mengandung dua hal yaitu kejujuran dan keterbukaan, kejujuran terkait deskripsi barang dagangan (waṣf) dan keterbukaan mengenai kekurangan dan kelemahan barang dagangan (‘aib). Pedagang tersebut tidak mengatakan bahwa barang yang dijual itu bagus padahal jelek. Pedagang yang jual belinya mabrur itu tidak akan menyembunyikan cacat barang dagangannya namun dia akan terbuka menjelaskannya. Ada unsur ketiga yang perlu ditambahkan agar transaksi jual beli tergolong mabrūr yaitu sesuai dengan ketentuan syariat (wāfaqa asy-syar’).

Jual beli yang menyelisihi ketentuan syariat meski mengandung unsur kejujuran dan keterbukaan bukanlah jual beli yang mabrur. Jika seorang pedagang menjual barang yang haram diperjualbelikan meski jujur dan terbuka tidak bisa mendapatkan label jual beli mabrur. Kesimpulannya, jual beli mabrur adalah menjual barang yang sesuai ketentuan syariat dan dalam pelaksanaan transaksi memperhatikan prinsip kejujuran dan keterbukaan.

BACA JUGA: Cerita Tukang Ketoprak, Tinggalkan Dagangan demi Tunaikan Shalat

Advertisements

Kebalikan dari jual beli mabrur adalah jual beli barang yang melanggar ketentuan syariat semisal menjual barang yang haram diperjualbelikan semisal khamr. Demikian pula, jual beli yang mengandung unsur kebohongan. Contohnya pedagang yang mengatakan bahwa barang dagangannya adalah barang yang paling bagus kualitasnya padahal senyatanya adalah barang yang paling jelek kualitasnnya. Demikian juga transaksi jual beli dengan menyembunyikan kekurangan barang dagangan. Pihak pedagang mengetahui ada cacat pada barang dagangannya namun dengan sengaja hal itu dia sembunyikan. Tiga jenis transaksi jual beli di atas bukanlah jual beli yang mabrūr.

Jual beli yang memenuhi tiga hal di atas disebut jual beli mabrur karena jual beli tersebut memuat birr (kebaikan). Allah itu menyukai kebaikan bahkan Allah memerintahkan untuk kerja sama dalam kebaikan dan takwa.

Hadis di atas juga memberi pelajaran bahwa transaksi jual beli itu ada dua macam, mabrur dan non-mabrur. Istilah mabrur selain dijumpai dalam ibadah haji juga dijumpai dalam transaksi jual beli. []

SUMBER: PENGUSAHA MUSLIM

 

Tags: Berdagangjual belijual beli mabrurmabrur
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah Rukun Shalat yang Wajib Diketahui Muslim

Next Post

Tukang Roti: Aku Ingin Bertemu dengan Imam Ahmad

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

gaji, menganggur

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Januari 2025
riba, gaji, uang

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

3 Januari 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

5 Desember 2024
Bisnis

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

7 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tolak Lamaran Nikah, Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.