JAKARTA—Gerakan Rabu Biru yang awalnya terinspirasi oleh cara berpakaian Cawapres Sandiaga Uno yaitu kemeja berwarna biru serta bawahan berwarna khaki. Saat ini, gerakan Rabu Biru memiliki filosofi baru tidak hanya sebatas pakaian saja.
Relawan Prabowo-Sandi Digital Team (PRIDE) mengenalkan gerakan Rabu Biru sebagai akronim dari gerakan Rakyat Butuh Pemimpin Baru. Koordinator PRIDE, Anthony Leong mengatakan timnya juga sudah membuat video akronim tersebut untuk memperkenalkan Rabu Biru.
“Gerakan Rabu Biru saat ini sudah cukup luar biasa animo di masyarakat, oleh sebab itu kami menawarkan makna filosofis dari gerakan Rabu Biru ini yaitu Rakyat Butuh Pemimpin Baru. 17 April 2019 juga Hari Rabu. Bang Sandi juga akan mulai perkenalkan ini,” ujar Anthony kepada Islampos.com di Jakarta, Rabu (19/12).
Lebih lanjut, Anthony menjelaskan bahwa makna filosofis dari Rabu Biru ini sudah sesuai dengan tujuan awal dibuatnya gerakan ini yaitu untuk menunjukkan dukungan masyarakat kepada pasangan Prabowo-Sandi.
“Rakyat Butuh Pemimpin Baru ini sejalan dengan semangat gerakan Rabu Biru ini agar 2019 tata kelola pemerintahan menjadi baik, lapangan pekerjaan akan banyak tersedia, kesejahteraan meningkat. Oleh karena itu, pemaknaan ini sudah sesuai,” lanjut Anthony yang juga anggota Direktorat Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Kepala bidang Humas PRIDE, Fauzi Firmansyah mengenalkan filosofis Rabu Biru ini melalui media digital dengan memproduksi dan memviralkan video yang dibuat.
“Video kreatif sudah kita rilis dan ini dilihat oleh puluh ribuan orang serta ditayang ulang oleh banyak akun lainnya. Kami juga memviralkan ke simpul-simpul pedesaan dengan konten yang menyesuaiakan suatu daerah tertentu,” ujar Fauzi. []