Oleh: Rizky Akmalsyah
rizkyakmalsyah1440@gmail.com
ADA yang bilang, kalau perjalanan yang paling jauh itu bukanlah ke Mesir, Eropa, Amerika atau pun ke luar angkasa sana. Melainkan ke Masjid. Coba tengok diri kita sendiri, bagaimana beratnya kaki melangkah ketika setan berbisik “ Nanggung nih sedikit lagi kelar” atau dengan alibi lain “ Entar-entaran aja ah, masih lama ini.”
Berbagai macam spekulasi, alasan, pembiaran, setan lakukan agar kita malas beribadah ke rumah-Nya. Padahal Alloh sangat kagum, takjub dengan seorang hamba yang menyegerakan sholatnya. Sebagaimana dikutip dari hadits qudsi, yang diriwayatkan oleh Nasa’I. Rasulullah SAW Bersabda, “ Tuhanmu kagum kepada seorang pengembala kambing di ujung bukit, ketika dikumandangkan adzan, ia segera sholat. Kemudian Alloh yang Maha Mulia dan Maha Besar Berfirman: ’ Lihatlah hambaku ini, ketika terdengar adzan, ia segera sholat karena takut kepadaku. Aku telah mengampuni hambaku dan memasukkannya ke surga.’
BACA JUGA: Adab Masuk Masjid Menurut Al-Ghazali
Betapa luar biasanya Reward yang Allah berikan untuk hamba-Nya. Tidak tanggung-tanggung. Bukan lagi uang, berlian, emas, permata ataupun dunia dan seisinya, melainkan Surga dan pengampuanan-Nya. Spesial Dia berikan untuk hamba-Nya yang taat, takut dan tidak ingkar kepada-Nya. Di mana kaki yang ia punya, ia jadikan alat untuk berlari dan menemui-Nya penuh cinta di dalam Masjid. Lalu, ia bermunajat, bercerita, berkeluh kesah serta meminta apa yang tidak kuasa ia lakukan. Bukankah sejatinya itu yang harus kita lakukan sebagai seorang ‘hamba’?
Dalam hadits riwayat lain, dikatakan juga bahwa amalan yang paling dicintai Alloh ialah memenuhi panggilan-Nya tepat pada waktunya. Seperti yang diriwayatkan Bukhari. Dari Abdullah bin Mas’ud ra, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang amal apakah yang paling dicintai oleh Allah. Beliau SAW menjawab : “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’uud berkata: lalu apa?Beliau menjawab : Berbuat baik kepada kedua orang tua. Ibnu Mas’uud berkata : lalu apa? Beliau menjawab: Jihad di jalan Allah.
BACA JUGA: Masjid Tertinggi di Dunia Segera Dibuka untuk Shalat Berjemaah
Kemudian, keuntungan lainnya yang didapatkan dari orang yang istiqomah menemui Tuhannya di awal waktu, selain Surga, ampunan dan cinta, ialah terbebas dari api neraka dan sifat munafik. Seperti yang diungkapkan Anas bin Malik, yang terekam dalam jejak langkah Tirmidzi pada periwayatannya. Rasulullah SAW : “Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbir pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan.” (HR.Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al-albani di kitab Shahih Al-Jami’ II/1089).
Mungkin inilah yang membuat setan bersikeras untuk membuat kita lalai kepada-Nya. Banyak reward, hadiah dan nilai menguntungkan yang tidak dapat dicapai oleh setan itu sendiri. Sehingga ia berusaha, terus-menerus, bahkan sampai hari yang ditentukan tiba, menarik ulur cucu Adam agar membelot kepada Tuhan dan menjadi pengikutnya di neraka. Naudzubillah.
Mumpung kita masih diberi nikmat sehat. Yuk sama-sama kita belajar memenuhi panggilan-Nya secepat mungkin, memakmurkan rumah-Nya, serta menjadi hamba yang pantas dihadapan-Nya. Tentu kalau tekad Anda sudah bulat, langkahmu sudah menjadi langkah-Nya, maka Iblis sekalipun tidak akan bisa menjauhkan perjalananmu ke rumah-Nya. Bismillah!
RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.