NAMA dokter Reisa Broto Asmoro sedang hangat diperbincangkan publik. Pasalnya, dokter cantik kelahiran Malang, Jawa Timur ini ditunjuk sebagai juru bicara penanganan pandemi corona oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Memiliki kemampuan di bidang kesehatan, tentu tak heran jika dokter yang memiliki nama asli Reisa Kartikasari ini ditunjuk sebagai jubir. Saat ini, dokter Reisa tergabung dalam Komite Pemulihan Ekonomi di bawah pimpinan Erick Thohir.
Tak hanya sosok dokter Reisa saja yang berhasil mencuri perhatian publik, namun juga sang suami. Tak banyak yang tahu, rupanya suami dokter cantik ini adalah keturunan Keraton Solo. Ia menikah dengan Pangeran Solo, Kanjeng Pangeran Tedjodiningrat Broto Asmoro yang merupakan seorang pengusaha. Sosoknya yang jarang muncul di media pun akhirnya banyak terungkap dalam podcast di channel YouTube ‘Ayo Jadi Pengusaha’ pada Agustus 2020.
BACA JUGA: Positif Covid-19, Dokter Adnan Sempat Shalat Subuh di Atas Ranjang Sebelum Meninggal
Di podcast yang dipandu oleh Dr. Anggawira, M.M., Wakil Ketua Umum HIPMI dan anggota Komite Investasi BKPM, Pangeran Tedjodiningrat banyak bercerita tentang kehidupan pribadinya. Salah satunya adalah awal mula dirinya terjun ke dunia bisnis.
“Saya mulai usaha dengan semangat saja ya, semangat kebersamaan dan semangat ingin maju. Pertama kali dimulai saat kuliah, bareng teman-teman, mencoba bisnis kuliner karena mengamati Roti Bakar Eddy. Apa yang bisa bikin tempat itu rame banget? Karena penasaran, yaudah kita coba bikin yang serupa bareng-bareng,” ujarnya dalam podcast tersebut (26/8/2020).
Mulai dari situlah Pangeran yang masih duduk di bangku kuliah beserta teman-temannya berinisiatif untuk membuat usaha yang sejenis. Ditambah dengan konsep-konsep yang dapat menarik massa, akhirnya terbentuklah pasar dari komunitas-komunitas otomotif yang di dalamnya terdapat aktivitas jual beli velg, aksesoris mobil maupun motor, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya disitu, tidak puas berdiam diri saat masih mengenyam pendidikan di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat, ia aktif berkegiatan menjadi aktivis dan berorganisasi. Selain itu pun, Pangeran Tedjodiningrat juga aktif menjajal segala cara mencari uang, mulai dari jasa foto copy, print tugas, sampai jadi joki skripsi. Menurut pria berkacamata ini, modal usaha yang paling penting bukanlah uang, melainkan diri sendiri.
“Menurut saya kalo udah membicara tentang pengusaha, tentang bisnis, bisnis itu urusan, artinya kita mengurus agar hasil lebih maksimal. Menurut saya prinsipnya bisnis adalah memiliki aset. Apa itu aset? Aset terbesar ya diri kita sendiri, ide-ide cemerlang kita, networking kita. Tidak perlu modal biaya karena ketika kita punya networking bagus, teman lama atau teman baru pun bisa jadi pemodal,” tambahnya dalam podcast di channel Ayo Jadi Pengusaha (26/8/2020).
Pria kelahiran Surabaya yang biasa disapa maskangjeng ini mengemukakan bahwa momentum krisis global seperti perang dunia, krisis moneter, dan pandemi Covid-19 yang saat ini sedang kita alami sebenarnya bagai pisau bermata dua. Bila tidak hati-hati, kita bisa tergerus oleh efek negatifnya. Namun, ia meyakini bahwa bila kita mampu menanganinya, sesungguhnya momen krisis bisa jadi media adaptasi yang sesungguhnya menguntungkan (blessing in disguise). Jojo menambahkan bahwa sesungguhnya bangsa ini sudah punya modalnya, yaitu Pancasila.
“Yang temen-temen millennials harus siapkan ya dengan Pancasila, landasan konstitusional kita. Dengan Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia. Ini penting nih untuk menyatukan semangat, menyatukan persepsi, dan menyatukan tujuan. Lanjut ke sila ke-4 tentang permusyawaratan, nah ini waktunya peran dari teman-teman kita perwakilan di DPRD, di organisasi-organisasi, dan juga LSM ya untuk musyawarah, rembukan, dan mewakili kita menyampaikan aspirasi. Terakhir yang ke-5 tentunya keadilan sosial yang sesuai dengan porsinya,” tutupnya.
BACA JUGA: Pengusaha Sukses dan Seorang Nelayan Muda
Pangeran Solo ini merupakan anggota Dewan Kehormatan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI). Beliau juga merupakan anggota Dewan Kehormatan Jakarta Entrepreneur Club, Dewan Pembina Garda Ojol Indonesia, dan Dewan Pembina Seniman Jalanan Indonesia. Yang tak kalah mengejutkan, ternyata Pangeran Tedjodiningrat adalah mantan atlet binaraga nasional tahun 2000-2001. Kecintaannya pada dunia olahraga lah yang membuatnya berbisnis alat fitness. Saat ini, ia adalah seorang pengusaha dalam bidang manajemen konsultan.
Ayo Jadi Pengusaha adalah gerakan yang lahir dari semangat pengabdian masyarakat untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Gerakan yang diprakarsai oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini bertujuan untuk merespon masalah ekonomi di Indonesia dengan menghadirkan platform pelatihan kewirausahaan secara offline dan online demi meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia. []
Kiriman: Media Ayo Jadi Pengusaha | release@ayojadipengusaha.com