BULAN Dzulhijjah merupakan terakhir dalam kalender hijriyah yang memiliki banyak keutamaan bagi umat Muslim. Di Indonesia, bulan Dzulhijjah dikenal sebagai bulan haji dan biasanya dipakai sebagai waktu untuk melangsungkan pernikahan.
Sepuluh hari pertama di bulan bulan Dzulhijjah merupakan kumpulan hari penuh berkah. Di bulan Dzulhijjah terkumpul ibadah-ibadah besar dalam Islam yakni haji, umrah, puasa, shalat ied, sedekah, dan takbir. Sederet ibadah itu tidak terkumpul di bulan lain.
BACA JUGA: Dzulhijjah, Bulan Penuh Kemuliaan
Bukti hari-hari ini sebagai hari sangat mulia di sisi Allah, jelas termaktub dalam Al-Quran Surat Al-Fajr: 1-2; “Demi fajar, dan malam yang sepuluh.”
Diriwayatkan Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).”
Banyak amalan utama pada bulan Dzulhijjah ini yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin -selain kewajiban yang kita laksanakan pada hari-hari biasa-. Dari masing-masing amalan tersebut kita dapat mengambil pelajaran sebagai tarbiyah/pembinaan untuk kita semua.
Berikut amalan-amalan khusus di bulan Dzulhijjah:
1 Ibadah Haji dan Umrah
Haji termasuk dalam rukun Islam yang lima dan penyempurna agama Islam. Pelajaran yang begitu tampak dari ibadah haji dan Umrah adalah persamaan derajat manusia di dalam Islam. Hal ini dapat kita lihat dari pakaian ihram yang tidak berjahit yang dikenakan oleh jamaah haji (laki-laki), semuanya berwarna putih yang tidak membedakan warna kulit dan suku bangsa, pangkat, jabatan dan kekuasaan. Yang membedakan derajat mereka adalah ketakwaannya di sisi Allah, sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Itulah salah satu letak keadilan Allah, semua hamba-Nya punya peluang untuk menjadi orang yang paling mulia; tanpa membedakan apakah dia miskin, kaya, pejabat, bangsawan, rakyat jelata, tua, muda, laki-laki maupun wanita, keturunan Arab ataupun bukan.
2 Perbanyak amalan-amalan sunnah
Amalan-amalan sunnah yang baik diamalkan di bulan Dzulhijjah di antaranya shadaqah, berzikir, tilawah, puasa, shalat malam, shalat Dhuha, membantu fakir miskin dan anak yatim, serta amalan-amalan lainnya.
“Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan shalat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi)
3 Berpuasa pada hari Arafah
Puasa ini disunnahkan bagi umat Islam yang tidak sedang mengerjakan haji. Adapun bagi mereka para jamaah haji, mereka tidak diperbolehkan berpuasa, sebab saat itu mereka harus melaksanakan wukuf di Arafah. Dengan demikian, keutamaan hari Arafah bisa dinikmati oleh orang yang sedang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada satu hari yang pada hari itu Allah membebaskan para hamba dari api neraka yang lebih banyak dibandingkan hari Arafah.” (HR. Muslim)
Subhaanallah, sungguh luar biasa. Hal ini menunjukkan keutamaan yang sangat tinggi dari hari Arafah. Maka pantaslah bila pada hari itu banyak orang yang dibebaskan Allah SWT dari siksa neraka, sebagai bukti bahwa Allah telah mengampuni mereka.
BACA JUGA: 10 Hari Pertama Dzulhijjah; Hari Paling Utama di Dunia
4 Melaksanakan shalat Idul Adha
Amalan khusus di bulan Dzulhijjah berikutnya adalah shalat Idul Adha. Jumhur ‘ulama menjelaskan bahwa hukumnya sunnah muakkad. Berbalikan dengan shalat idul fitri disunnahkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat, maka shalat Idul Adha disunnahkan makan setelah shalat. Nilai tarbiyah yang bisa kita ambil dari ibadah ini adalah bersabar untuk mengakhirkan makan dalam rangka mengikuti sunnah Rasulullah.
5 Berkurban
Amal lainnya yang sangat istimewa dan khusus di bulan Dzulhijjah ini adalah berkurban. Ibadah kurban ini juga sarat dengan nilai tarbiyah. Kita dapat melihat bahwa sejarah disyariatkannya kurban pada masa Nabi Ibrahim AS adalah sejarah pengorbanan anak manusia yang kemudian diganti dengan hewan, ketaatan, serta proses taurits/pewarisan di dalam keluarga muslim.
Kita sekarang tidak diperintahkan untuk menyembelih Ismail-Ismail kita, tetapi menyembelih kambing, domba, sapi, atau unta sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kita kepada Allah SWT. []