Oleh: Dita Fitria Wati
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta
ditafitri763@gmail.com
“Wabah bukan penghalang untuk ibadah, di balik ini kita bisa memetik hikmah”
BULAN suci Ramadhan kali ini, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah di bulan suci dalam kondisi prihatin di tengah pandemi Covid-19. Perayaan Bulan Suci Ramadan 1441 H atau 2020 dimulai di tengah pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena wabah virus corona atau Coronavirus (Covid-19).
Topik mengenai tentang Covid-19 atau virus corona memang belum usai. Hampir di banyak negara masih di hantui rasa takut oleh virus yang mengerikan ini. Virus yang muncul di Kota Wuhan China ini seolah-olah begitu pesat menyebar ke penjuru dunia. Tak tanggung-tanggung, ia telah menularkan ke jutaan orang.
Bahkan tak sedikit juga yang meninggal karena virus ini.Karena penyebarannya begitu massif, pemerintah pun terus berupaya mengurangi dan memberantas virus ini. Mulai dari kebijakan sosial distancing hingga kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dengan diberlakukannya aturan ini, maka segala bentuk aktifitas yang berkerumunan akhirnya dikurangi bahkan ditiadakan.
Bagi pemeluk agama Islam, ramadhan adalah bulan dimana mereka diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Semua umat muslim pasti gembira menyambut bulan yang mulia ini. Bagaimana tidak, bulan ramadhan adalah bulan dimana diturunkannya kitab suci Al-Qur’an. Sebagaimana Allah SWT berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185).
Selain karena diturunkannya Al-Qur’an, umat muslim juga gembira dengan kehadiran bulan yang penuh ampunan ini. Karena puasa merupakan ibadah yang memang kebaikan dan ganjaran serta pahalanya hanya Allah SWT yang tahu. Maka tak heran jika umat muslim belomba-lomba menjalankan puasa dengan sebaik mungkin.
Ibadah di Tengah Wabah
Aktivitas keagamaan yang dilakukan harus jadi solusi umat dan bangsa. Ibadah Ramadan harus dijadikan momentum emas untuk mempercepat penanganan wabah Covid-19 dengan semangat keagamaan. Selain ibadah, bulan ini juga momentum untuk kepedulian kita terhadap sesama.
Kita juga bisa memanfaatkaan waktu dirumah dengan hal hal yang positif dan produktif. Nabi Muhammad SAW menegaskan dalam salah satu haditsnya, “Siapa saja yang membaca satu huruf dari al-Quran maka ia akan memperoleh satu kebaikan. Satu kebaikan itu dilipatgandakan pahalanya sampai sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu sebagai satu huruf, akan tetapi ‘alif’ satu huruf, ‘laam’ satu huruf, dan ‘miim’ satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Selain itu, di dalam rumah juga bisa diisi dengan ibadah-ibadah lainnya, seperti memperbanyak zikir kepada Allah, tadabbur ayat-ayat Allah, membaca buku dan lain sebagainya. Artinya, covid-19 yang sekarang sedang mewabah ini tidak menutup pintu-pintu ibadah bagi kita. Walaupun physical distancing tapi tidak dapat menjadi alasan surutnya semangat untuk beribadah.
Indah dan Berkah
Walaupun ditengah wabah yang mendera. Tetapi ramadhan tetaplah indah dan berkah. Momen Ramadan adalah waktunya semua menempa diri dan berlomba-lomba meraih pahala. Sehingga semestinya ajakan untuk mengkaji Islam dan mengamalkannya akan mendapatkan respons lebih cepat. Umat sedang giat dan semangat mendekat pada Allah SWT.
Mereka berharap mendapat rahmat dan ampunan-Nya. Padahal itu semua hanya akan diraih ketika amal berkesesuaian dengan syariat Islam. Keberkahan yang dapat kita lihat atas wabah ini adalah semua bar, diskotek, klub dansa, tempat bebas kafein, tempat berjudi, tempat pelacuran dan pusat kemaksiatan lainnya telah ditutup. Semakin banyak menghabiskan waktu dan bercengkrama bersama keluarga. Dan selalu senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Corona telah memulihkan umat manusia ke dalam ibadatnya dari berhala menyembah teknologi yang melambungkan impian mereka.
Memetik Hikmah dan Mendekatkan Diri Kepada Allah
Nikmat akan terasa apabila semua musibah yang terjadi disyukuri setulus hati. Wabah yang semakin merajalela dapat mendekatkan diri kepada Allah dan juga beribadah bersama keluarga. Di tengah keterbatasan gerak akibat kewajiban untuk berdiam diri di rumah, waktu untuk ibadah bersama keluarga menjadi semakin besar.
Jika orang-orang yang senang dengan datangnya Rhamadhan dan menjalankan puasa dengan rasa iman dan keikhlasan adalah orang-orang yang akan lulus dalam menghadapi ujian bencana Covid-19.
Begitulah Sang Kuasa mengaturnya. Pandemi Corona ini adalah ujian dari-Nya untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya. Di balik sebuah musibah pasti ada hikmah. Kelak badai yang diakibatkan oleh wabah virus Corona ini akan melahirkan sosok-sosok yang lebih tangguh dan cerdas. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word