BAGI orang dewasa, bermain gawai (gawai) bisa memakan waktu berjam-jam. Bahkan, bisa menghabiskan seharian penuh berkutat dengan gawai selama hari libur. Hal ini tentunya membuat Anda jadi tidak produktif, bukan?
Namun hanya orang dewasa, anak-anak juga merasakan hal yang serupa jika mereka kecanduan bermain gawai.
Anak yang kecanduan gawai cenderung menarik diri dari lingkungan dan lebih sibuk dengan gawainya. Saat Anda meminta mereka untuk berhenti main gawai, mereka akan menolak, marah, dan mengamuk.
Perlu Anda ketahui bahwa kecanduan gawai pada anak akan berdampak buruk pada kesehatannya. Saat memainkan gawai, anak tidak akan peduli dengan jarak pandang, postur tubuh, dan juga pengaturan cahaya. Hal tersebut dapat menurunkan kesehatan mata, menyebabkan nyeri pada tubuh, bahkan membuat anak jadi tidak aktif.
Padahal anak-anak seharusnya aktif bergerak, menjelajahi lingkungan, berinteraksi dengan teman seumurannya, tapi malah sibuk dengan gawai. Jika terus berlanjut, kemampuan anak untuk bersosialisasi bisa terganggu.
Kesimpulannya, kecanduan gawai dapat memengaruhi kesehatan fisik dan juga jiwa anak. Mengatasi anak kecanduan gawai berarti menyelamatkan kualitas hidup anak di masa depan. Karenanya meski sulit, Anda sebagai orangtua harus sabar dalam menghadapainya.
Catherine Steiner Adair, seorang peneliti di Harvard Medical School sekaligus penulis buku The Big Disconnect: Protecing Childhood and Family Relationship in The Digital Age menjelaskan kunci untuk mengatasi kecanduan gawai pada anak.
“Anak-anak belajar dari bermain, terutama anak-anak prasekolah dan anak-anak usia dini, Untuk mengatasi kondisi ini, pastikan anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain dan belajar secara langsung bukan dari layar,” ujar Adair.
Berikut cara-cara yang bisa Anda coba agar anak tidak kecanduan gawai seperti dilansir dari Hellosehat:
[bs_smart_list_pack_start][/bs_smart_list_pack_start]
Jadi contoh yang baik
Anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Jika orangtuanya terlihat sering bermain gawai, anak pasti akan mengikuti kebiasaan Anda ini. Jika Anda ingin mengurangi waktu bermain gawai, maka Anda sendiri juga mampu mengatur waktu untuk menggunakan gawai secara bijak.
Jangan sampai Anda melarang anak untuk bermain gawai, tapi Anda sendiri masih terus menempel pada gawai. Larangan Anda tentu tidak akan membuahkan hasil.
Perbanyak aktivitas di luar atau di dalam rumah
Meningkatkan aktivitas anak di dalam rumah atau di luar rumah bisa menyita perhatian anak dan lupa dengan gawai. Anda bisa mengajak anak untuk lari pagi atau bersepeda di hari libur, mengajak anak memasak bersama, atau berkunjung ke rumah saudara. Lakukan kegiatan apapun yang membuat anak kembali aktif.
Bersikap tegas
Kecanduan gawai yang membuat anak tantrum, memang sulit dihadap. Ingat, Anda harus tetap tegas untuk menerapkan peraturan yang baru Anda buat untuk membatasi waktu main gawai. Jangan sampai Anda iba dengan rengekan anak yang ingin terus main gawai.
Anak butuh waktu untuk terlepas dari gawai, jadi mengurangi waktu bermain gawai pada anak tidak boleh secara mendadak tapi lakukan secara perlahan.
Batasi penggunaan gawai
Mengatur kembali waktu anak bermain gawai bisa membantu Anda untuk membatasi penggunaan gawai oleh anak. Kemudian, jangan meletakkan gawai sembarangan, anak bisa mengambil dan memainkannya dengan mudah. Pastikan area kamar tidur anak juga bebas dari gawai.
Minta pertolongan dokter
Jika langkah-langkah di atas tidak memberikan efek yang maksimal. Bisa jadi anak malah akan depresi dan cemas. Itu artinya, Anda harus konsultasi pada dokter. Dokter akan memberikan cara terbaik untuk membantu Anda menenangkan si kecil dan mengurangi kecanduannya. []
[bs_smart_list_pack_end][/bs_smart_list_pack_end]
SUMBER: HELLOSEHAT