Oleh : Drs. Kuswari, M.Pd
Praktisi PAUD
kuswarimiharja65@gmail.com
SADAR atau tidak kerapkali ada bunda atau ayahnya yang menakut-nakuti anaknya dengan ungkapan kalimat “Awas kalo tidak cepat tidur, nanti ada hantu! atau “Jangan nangis, nanti polisi akan bawa kamu ke penjara”
Banyak ragam kalimat yang terlontar pada anak usia dini, hanya karena ingin anaknya tidak rewel. Sesaat anaknya akan diam dan menuruti apa yang dikatakan bunda dan papahnya.
Namun sadarkah bahwa ucapan yang bertujuan menakut-nakuti anakmu itu, justru berbahaya bagi perkembangan mental-psikologis anak. Dia sudah dirasuki rasa takut saat menginjak remaja, karena ucapan bunda yang sudah terpatri dalam otaknya.
BACA JUGA:Â Â Bolehkah Anak Main Boneka?
Saat anak usia dini, saat itulah otak mereka mulai berkembang dan cepat merekam apa yang terdengar di telinganya. Hal ini bisa dipahami, karena anak usia dini, otaknya sedang cemerlang, sehingga muncullah sebutan Golden Age. Otak mereka bagaikan mutiara yang harus diperlakukan sebaik mungkin.
Dalam otak manusia, ada yang disebut sel syaraf atau neuron. Neuron tidak dapat dilihat dengan mata biasa karena sangat kecil. Jaringan syaraf mirip kabel tekepon, berisi jutaan serabut kawat konduktor. Seperti serabut konduktor dalam kabel telepon, fungsi utama neuron adalah meneruskan informasi.
Ada tiga neuron yang sangat berperan
1. Neuron sensori yang meneruskan informaai jarak jauh dari reseptor atau penerima (mata, telinga, dll)menuju otak.
2. Neuron motor yang menerima informasi jarak panjang dari otak ke otot -otot dan kelenjar.
3. Neuron asosiasi yang menyebarkan informasi jarak dekat ke suatu jaringan neuron lain.
Luar biasa! Sel syaraf yang ada dalam tubuh manusia. Itu sebabya, mengapa ada anak usia dini, bisa menghafal al-Quran tanpa ada kesalahan, hal ini karena sel-sel syaraf berkembang sangat baik. Mengulang-ulang ayat al-Quran bagi anak usia dini akan cepat berkembang neuronnya.
Maka tak heran, jika anak usia dini, jangan pernah sekali-kali ditakut-takuti dengan sesuatu yang membuat anak menjadi takut sungguh-sungguh. Dia menangkap ucapan “buruk” dan menjadikan “hantu” bagi dirinya.
Apa dampak negatif menakuti-nakuti anak?
Jika anak ditakuti dengan ucapan ada hantu, maka dalam sel otaknya tersimpan, hantu itu jahat dan berbahaya, serta bisa membunuh dirinya. Rasa takut itu akan berpengaruh pada perilakunya dan setiap kali mendengar kata hantu, badannya gemetar karena rasa takut.
BACA JUGA:Â Menyapih Anak Menurut Tuntunan Islam, Ini 4 Tipsnya
Begitu pula menakut-nakuti dengan nama binatang, nama orang atau profesinnya : Tuh ada polisi mau ambil kamu karena nagis aja..tuh ada dokter mau nyuntik kamu..tuh ada harimau…
Rasa takut ini akan menjadikan anak tidak percaya diri dan akan terbawa sampai anak masuk ke SD, sehingga tatkala dia akan ke kamar mandi sendirian, maka dia akan ketakutan.
Berhentilah menakuti anak. Ada kalimat yang lebih baik bisa diucapkan oleh bunda atau papahnya, misalnya “Anak mamah hebat bila sudah tidur, besok bermain lagi ya!”
Ketika rewel, marah-marah, ngamuk, biarkan sesaat, dalam hati berdoa : A’udzubillahi minasyaithon” “Allohumaj alni syakuro waj alni shoburo..Ya Alloh jadikan aku orang yang bersukur dan jadikan aku orang sabar” []