APAKAH bunda tahu fase perkembangan yang dilewati oleh si buah hati? Ternyata si buah hati mengalami beberapa fase dalam tumbuh kembangnya. Baik itu fase perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologi, konsep bagaimana cara mendidik anak, berdasarkan ciri-ciri psikologis, dan konsep tugas perkembangan.
Fase perkembangan ialah penahapan atau priode rentang kehidupan manusia yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu. Meskipun setiap anak mempunyai masa perkembangan yang berlainan satu sama lain, apabila dipandang secara umum, ternyata terdapat ciri-ciri perkembangan yang hampir sama pada setiap anak.
BACA JUGA: Keutamaan Mengajarkan Al-Qur’an Pada Anak
Berdasarkan hasil penelitian para ahli berpendapat bahwa secara garis besar terdapat empat dasar pembagian fase pekembangan ini. Salah satunya fase perkembangan yang berdasarkan ciri-ciri psikologis. Dimana ciri-ciri psikologis berdasarkan atas ciri-ciri kejiwaan yang menonjol, yang menandai masa dalam penahapan tersebut.
Menurut Oswald Kroch dalam buku Psikologi Perkembangan Peserta Didik, memandang fase perkembangan anak yang berdasarkan ciri-ciri psikologis, melalui sifat trotz (keras kepala). Pada umumnya anak-anak akan mengalami fase-fase sebagai berikut:
1.Fase anak awal: umur 0 – 3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama, yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain. Hal ini disebabkan mulai timbulnya kesadaran akan kemampuannya untuk perkembangan, sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
2.Fase keserasian sekolah: umur 3 – 13 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz kedua, dimana anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada orang lain, terutama pada orangtuanya. Gejala ini sebenarnya merupakan gejala yang biasa, akibat mulai kesadaran fisiknya, sifat berpikir yang dirasa lebih maju dibandingkan orang lain, keyakinan yang dianggapnya benar dan sebagainya tetapi yang dirasakan sebagai keguncangan jiwa.
BACA JUGA: Bunda, Mulailah Tanamkan Nilai Islam pada Anak Sejak Dini
3.Fase kematangan: umur 13-21 tahun. Yaitu mulai setelah berakhirnya gejala-gejala trotz kedua. Anak mulai menyadari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya, yang dihadapi dengan sikap yang sewajarnya. Ia mulai dapat menghargai pendapat orang lain, dapat memberikan toleransi terhadap keyakinan orang lain, karena menyadari bahwa orang lain memiliki hak yang sama. Masa inilah yang merupakan bangkitnya atau terbentuknya kepribadian menuju kemantapan.(dry/islampos)
Referensi: Psikologi Perkembangan Peserta Didik/Dra. Desmita, M.Si./PT Remaja Rosdakarya/2009