BANDUNG–Anggapan anti kebihnekaan kerap dialamatkan pada umat Islam yang berupaya meningkatkan ukhuwah dan mencari keadilan lewat berbagai aksi yang dilakukan.
Aksi yang dilakukan seperti aksi bela islam 212, 411 dan aksi bela Islam lainya bagi umat Islam selain untuk mencari keadilan juga merupakan upaya merajut ukhuwah sesama umat Islam.
Namun bagi sebagaian orang hal tersebut merupakan langkah yang intoleransi terhadap sesama, dan anti kebihnekaan karena dianggap kerap mengganggu kepentingan orang lain.
Menurut Buni Yani, hal tersebut tidak terbukti sehingga tuduhan anti kebihnekaan bagi umat Islam tersebut harus dihentikan.
“Bagi saudara-saudara kita yang menuduh umat Islam anti kebihnekaan, tolong dihentikan,” kata Buni Yani kepada Islampos.com di gedung Pusdai Bandung, Jawa Barat, Ahad, (26/11/17).
Dijelaskan lebih lanjut, umat Islam sudah terbukti dari beberapa aksi yang dilakukan selalu aman, bahkan untuk menginjak rumput sekalipun tidak dibolehkan. Selain itu umat Islam juga saat ini juga cerdas dari segi ekonomi dan politik.
“Karena umat Islam. sudah terbukti dari mulai aksi jilid satu, dua, dan tiga belum pernah ada kerusuhan,” terangnya.
Namun bagi pria yang ditetapkan sebagai terdakwa akibat dugaan ujaran kebencian tersebut tidak memungkiri jika dalam aksi yang pernah dilakukan umat Islam pernah terjadi kerusuhan, yaitu pada aksi bela Islam 411.
Namun hal tersebut bukan ulah umat Islam, namun kuat dugaan ulah provokator yang tidak ditau siapa pelakunya.
“Memang ada 411 ada sedikit kerusuhan, cuman itu juga bukan umat Islam yang melakukan, itu disebut ada profokator dan kita tidak tau siapa,” Ujarnya.
Sehingga fitnah-fitnah yang dituduhkan pada umat Islam agar dihentikan.
“Jadi tolong fitnah seperti itu dihentikan, karena umat Islam ini pintar-pintar, pintar politik pinta ekonomi,” Tukasnya. []
Reporter: Saifal