INGGRIS—Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah mendapat banyak kecaman soal retweet video anti-Islam. Buntut tindakan Trump ini membuat warga Inggris marah dan mendesak pemerintah untuk mencabut kunjungan Trump ke Inggris.
Menurut laporan PressTV pada Rabu (29/11/2017), Trump me-retweet sebuah video yang belum yang diposkan oleh pemimpin organisasi sayap kanan Britain First, Jayda Fransen. Video ini diklaim menunjukkan kekerasan yang dilakukan oleh umat Islam.
Salah satu adegan dalam video tersebut menunjukkan seorang “Pemuda Muslim” menyerang seorang anak laki-laki yang menggunakan tongkat ketiak, CNN melaporkan.
“@realDonaldTrump Anda tidak diterima di kota dan negara saya,” kata anggota parlemen Partai Buruh Inggris David Lammy dalam sebuah tweet pada Rabu. Sementara seorang legislator Partai Buruh lainnya, Chuka Umunna mengatakan secara langsung bahwa undangan Trump untuk mengunjungi Inggris “Harus segera ditarik.”
Kantor Perdana Menteri Inggris Theresa May juga menggambarkan tindakan Trump tersebut sebagai “Kesalahan,” namun May mengumumkan bahwa kunjungan Trump tidak dibatalkan.
“Rakyat Inggris sangat menolak ujaran kebencian terhadap Islam, yang merupakan kebalikan dari nilai-nilai yang mewakili Inggris yakni kesopanan, toleransi dan rasa hormat. Adalah salah jika seorang presiden melakukan ini,” demikian pernyataan yang dirilis kantor perdana menteri.
Sementara itu, sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders hadir dalam sebuah konferensi pers untuk membela langkah Trump.
“Saya tidak berbicara tentang video. Saya pikir Anda harus fokus pada hal yang salah. Ancaman itu nyata dan itulah yang sedang dibicarakan oleh Trump. Itu adalah hal yang sangat nyata. Tidak ada yang palsu tentang itu,” ungkap Huckabee.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) juga mengecam retweet tersebut, dengan alasan bahwa Trump “Dengan jelas mengatakan kepada bawahan dan rakyatnya bahwa mereka harus membenci Muslim.” []