PALESTINA–Militer Israel dikabarkan telah mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan terhadap warga sipil Palestina sehingga menewaskan delapan anggota keluarga yang sama di Jalur Gaza, Memo melaporkan pada Jumat (27/12/2019).
Pada tanggal 14 November lalu, serangan udara Israel menargetkan rumah pejabat Palestina dan pemimpin Jihad Islam Rasmi Abu Malhous di lingkungan Deir Al-Balah. Namun serangan ini juga membunuh delapan anggota keluarga yang sama termasuk lima anak.
BACA JUGA: Polisi Israel Lempari Rumah Warga Al-Quds dengan Bom Gas Air Mata
Tentara Israel menjelaskan bahwa intelijen telah berkumpul sebelum serangan dan mengindikasikan bahwa rumah itu diklasifikasikan sebagai “kompleks militer milik kelompok Jihad Islam.”
Awalnya tentara Israel “memperkirakan bahwa warga sipil tidak akan dirugikan sebagai akibat dari serangan tersebut.”
Lalu investigasi militer menyimpulkan bahwa “Walaupun aktivitas militer dilakukan terhadap markas yang diduga milik Jihad Islam, itu bukan kompleks tertutup, dan pada kenyataannya, ada warga sipil di sana,” tambahnya.
BACA JUGA: Inilah 3 Masjid Terkenal yang Eksis di Israel
Militer Israel mengatakan bahwa mereka akan belajar dari “kesalahan tersebut” untuk mengurangi “terulangnya kejadian tak terduga yang serupa.” Militer Israel memastikan bahwa pihaknya telah melakukan “upaya besar untuk mengurangi kerusakan terhadap warga sipil.”
Namun, militer Israel menyalahkan Jihad Islam karena mengeksploitasi warga sipil dan mengekspos mereka ke dalam area berbahaya “Dengan menempatkan aset militernya di tengah populasi sipil dan dengan sengaja bertindak dari dalam wilayah sipil yang padat penduduk.” []
SUMBER: MEMO