APRIL 2023, sinema Indonesia dihiasi dengan pemutaran film sosok Buya Hamka. Film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi itu merupakan biopik yang akan disajikan dalam tiga volume.
Volume pertama bercerita tentang sosok Buya Hamka ketika menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar.
Periode dimana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut.
Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.
BACA JUGA: Buya Hamka dan Istri
Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit.
Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.
Penggarapan film Buya Hamka menghabiskan waktu selama tiga tahun dengan jumlah total rancangan naskah mencapai 12 draf. Proses syuting karya ini dimulai sejak April 2019 di beberapa tempat, seperti Danau Maninjau, Lembah Harau, Bukik Takuruang, dan masih banyak lagi.
Dalam film ini, Vino G. Bastian berperan sebagai Buya Hamka. Sedangkan Siti Raham yang merupakan istri Buya Hamka diperankan oleh Laudya Cynthia Bella.
Tak hanya itu, banyak bintang dan nama besar sinema Indonesia yang terlibat dalam karya ini. Mereka adalah Donny Damara, Anjasmara, dan Reza Rahardian.
Kemudian, ada juga Ayu Laksmi, Marthino Lio, Reybong, Mawar De Jongh, Mathias Muchus Verdi Solaeman, Teuku Rifnu Wikana, Ben Kasyafani, Wafda Lubis, Ferry Salim, Donny Kesuma, Cok Simbara, Roy Sungkono, Yoriko Angeline, Ajil Ditto, Zayyan Sakha, dan Yoga Pratama.
Direktur Utama PT Kharisma Starvision Plus, Chand Parwez Servia, mengatakan bahwa film ini dapat dinikmati oleh seluruh keluarga dari generasi z sampai generasi yang lebih senior.
“Perjuangan hidupnya menginspirasi, dari semangat belajarnya dan perjalanan beliau yang penuh romantika dan sangat menarik,” demikian Chand Parwez.
BACA JUGA: 5 Kisah Teladan Buya Hamka
Sekilas Buya Hamka
Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo, populer dengan nama penanya Hamka (17 Februari 1908 – 24 Juli 1981) adalah seorang ulama, filsuf, dan sastrawan Indonesia.
Ia berkarier sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia sempat berkecimpung di politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah hingga akhir hayatnya.
Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo mengukuhkan Hamka sebagai guru besar.
Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia. []
SUMBER: HYPEABIS | WIKIPEDIA