SAUDARAKU,
Membicarakan topik tentang pacar kerap ditanggapi perkataan:
“Tapi aku sangat mencintainya!”
“Aku tidak bisa hidup tanpanya!”
“Kami berjuang untuk menjadi halal.”
“Saya tidak dapat menemukan orang yang lebih baik dari dia.”
Dan daftarnya terus berlanjut.
Saudaraku,
Kamu mungkin merasa tidak ada yang cukup memahami dirimu. Namun, apa yang haram, tetaplah haram!
Ya, tentu sulit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang paling dicintai. Namun, jauh di dalam dirimu, kesadaran bersalah bisa saja membunuhmu, mengetahui kamu tidak menaati Allah, namun kamu tidak cukup kuat untuk membiarkan pacarmu pergi.
BACA JUGA: Karena Merasa Hina Jadi Jomblo, Dia Pacaran
Saudaraku,
Pembahasan ini bukan tentang memintamu untuk membiarkan dia pergi. Melainkan, untuk mengembalikannya kepada Allah!
Dia bukan milikmu. Kamu mungkin berpikir sedang menghiburnya dan membuatnya bahagia dengan menjadi pacarnya. Itulah yang terlihat olehmu. Tetapi dari sudut lain, kamu benar-benar sedang menghancurkannya!
Menghancurkannya setiap kamu membuatnya tidak menaati Allah dengan membiarkan dia mengirimimu pesan cinta, meneleponmu, berkencan denganmu. Kamu merebutnya dari Allah dan membuat hatinya menjadi hitam karena ketidaktaatan. Kamu tidak akan melihat hasilnya sekarang.
Saudaraku,
Kasus umum lainnya adalah pasangan ‘pacar Islami.’
Prianya berjanggut. Gadisnya berhijab. Tidak berkencan, tidak saling menyentuh, hanya berkirim pesan. Dia membangunkan pasangannya untuk Tahajud, dan pasangannya mengingatkannya untuk membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat.
Sekilas tampak ‘uwu’ dan ‘so sweer sekali’. Nyatanya, tidak sama sekali!
Saudaraku,
Siapa yang sedang kalian bodohi?
Apakah yang kalian lakukan itu murni karena Allah? Mungkin kamu berfikir iya, tapi kenyataannya tidak.
Coba bandingkan, ketika kamu dibangunkan shalat subuh oleh ibumu dan ketika kamu dibangunkan shalat subuh oleh si dia? Di saat kamu dibangunkan oleh siapa bunga-bunga dan love-love di udara itu kamu rasakan kehadirannya?
Mengapa kamu merasakan sensasi dan senyum lebar di wajah setiap kali dia mengirimi pesan?
Hormon memiliki hubungan yang dalam dengan keinginan. Dan itu juga bisa memiliki hubungan yang dalam dengan godaan setan. Perasaan yang tidak halal ini melanggar hukum untuk kalian berdua, wahai ukti dan akhi. Kalian belum jadi suami dan istri.
Dengan kata lain, itu haram!
Saudaraku,
Ada lagi satu kasus, pasangan yang bertunangan. Mereka sangat yakin bahwa mereka berdua akan menikah, jadi mereka pikir tidak apa-apa bagi mereka untuk dekat secara fisik satu sama lain.
Tidak! kamu tidak tahu saja. Kita hidup di dunia di mana perceraian telah menjadi hal biasa dan sangat murah! Bahkan mereka yang sudah menikah bertahun-tahun bisa bercerai. Jadi tidak ada jaminan apapun dia akan menepati janjinya untuk menikahimu. Banyak, bahkan terlalu banyak pasangan yang bertunangan berakhir beberapa bulan atau bahkan beberapa hari sebelum pernikahan mereka.
BACA JUGA: Jangan Biarkan Hidup Ambyar Karena Pacaran
Saudaraku,
Satu hal yang harus kamu ingat adalah, hatimu dan hatinya ada dalam kendali Allah. Dan percayalah, Dia dapat mengubah perasaan yang kamu miliki setiap saat.
Putus dan putus bukan hal yang mustahil bagi-Nya. Jangan menantang-Nya. Jangan melewati batas-Nya. Kamu mungkin mengira bahwa, kamu tidak melakukan zina dan untuk itu bukan masalah besar.
Percaya lah, ini bukan tentang seberapa besar atau kecil masalahnya, melainkan siapa yang kamu tidak patuhi. Kamu melawan Allah jika tidak menaati-Nya. Lalu, bagaimana Dia akan menjawab doa-doamu, keinginan dan permintaanmu, jika kamu bahkan tidak mau menaati perintah-Nya?
Kamu mengirim pesan kepada pacarmu dari pagi hingga malam, dan bangun di tengah malam meminta Allah untuk membantu hubungan kalian berdua. Apakah itu masuk akal?
Jika kalian tulus, kalian akan berjalan di jalan yang dicintai Allah.
Kamu akan mencoba untuk menyenangkan Dia sehingga Dia akan senang denganmu.
Saudaraku,
Tidak ada kata terlambat. Kamu bisa memperbaikinya. Kamu bisa membuat perubahan.
Kembali ke Allah. Setiap kali hati sakit, menangislah kepada-Nya. Mintalah Dia untuk memberimu kesabaran dan kekuatan. Ya, tidak ada yang mengatakan itu mudah. Tapi kamu harus melakukannya. Kamu harus memoles hati dengan pertobatan.
Saudaraku,
Jika kamu benar-benar mencintai pasanganmu, kembalikan dia kepada Allah dan Allah akan menjaganya. Jika dia milikmu, dia akan menjadi milikmu.
Ingat, Allah telah menuliskan kebahagiaanmu, dan tidak ada yang bisa mencurinya darimu. Jika Dia telah menulis bahwa kamu akan bertemu dengan separuh dirimu, maka percayakanlah kepada-Nya dan Dia akan mempersatukanmu dengan dia yang tertulis untukmu.
Saudaraku,
Hapus kata ‘Pacar’ selamanya dari kamusmu. Dan putuskan: Siapa cinta terbesarmu? DIA, atau dia? []
SUMBER: MUSLIM VILLAGE