CAWAPRES nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyinggung narasi bonus demografi yang kerap digaungkan tanpa langkah konkret. Cak Imin memandang perlu adanya keberanian beriventasi terhadap sumber daya manusia.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat menghadiri acara Resolusi Indonesia di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, pada Jumat (5/1/2024) malam. Cak Imin menjawab pertanyaan sekaligus keluhan anak muda soal keterbatasan lapangan kerja terbatas hingga rendahnya gaji karyawan yang masih di bawah upah minimum regional (UMR) tanpa adanya jaminan kesehatan.
“Ini harus ada keberanian, apalagi angkatan muda kita banyak. Sudah 20 tahun kita ngomong namanya bonus demografi, angkatan muda yang besar, itu sudah 20 tahun tapi tidak ada langkah konkret. Kita ingin ada langkah konkrit, kita ingin ada langkah konkret itu yang disebut perubahan,” kata Cak Imin.
BACA JUGA: Cak Imin Minta Doa saat Sowan ke Kiai Ponpes Al Fallah Birru Garut
Cak Imin kemudian membeberkan langkah konkret yang mesti dilakukan RI dalam memanfaatkan bonus demografi. Pertama, berinvestasi dalam menambah kapasitas program yang menunjang peningkatan skill kaum muda.
“Keberanian pemerintah melakukan investasi besar-besaran menyangkut SDM. Apa itu? Yaitu melihat potensi sumber daya penduduk kita ini sebagai valuasi yang tinggi, sehingga berapa pun APBN yang mengupgrade kapasitas kaum muda beasiswa ditanyakin, kursus dibanyakin, kompetensi semua kalangan, sehingga lapangan kerja dengan produktivitas serta kapasitas nyambung,” terangnya.
“Tidak seperti yang sekarang terjadi, antara kapasitas, kompetensi dengan lapangan kerja nggak nyambung. Negara siap melakukan investasi karena valuasi lapangan kerja memang penting untuk lahirnya angkatan kerja yang benar-benar dibutuhkan oleh bangsa,” sambungnya.
Cak Imin kemudian menyinggung fenomena maraknya pungli yang berimbas terhambatnya industri di Indonesia. Dalam membuka lapangan kerja baru, ada tiga syarat yang mesti dipenuhi, salah satunya keberadaan industri.
Untuk mewujudkan industri, kata Cak Imin, ada dua syarat yang harus terpenuhi. Pertama kepastian hukum dan biaya.
“Industri ini butuh dua syarat, syarat yang pertama kepastian hukum dan tidak adanya biaya ekonomi yang mahal. Industri selama ini agak gagal bahkan terjadi deindustrialisasi, karena apa? Karena tidak ada kepastian hukum dan sering kali terjadi biaya ekonomi yang tinggi, banyak pungli, banyak hal yang membuat industri kita hengkang dan bahkan tidak tumbuh. Sehingga rekrutmen penambahan tenaga kerja kita sudah sangat lamban antara jumlah investasi yang masuk dengan lapangan kerja,” terangnya.
BACA JUGA: Cak Imin Sebut Pemilu Tidak Berjalan Normal, Ini Alasannya
Syarat kedua berkaitan dengan jenis industri yang harus berkonsentrasi pada padat karya. Cak Imin mengatakan pihaknya akan menghadirkan kepastian usaha hingga membersihkan pungli jika menang pilpres.
“Yang kedua, jenis industri. Jenis industri yang selama ini yang masih tumbuh berkembang adalah padat modal. Pertambangan, investasi, yang padat modal. Tidak berkonsentrasi pada padat karya yang bisa misalnya manufaktur yang bisa merekrut banyak tenaga kerja. Nah nanti AMIN kalau menang insyaallah, kepastian usaha, jaminan usaha, kepastian hukum, tidak ada pungli, pembersih aspek hukum, itu akan membangun re-industrialisasi,” imbuhnya. []
SUMBER: DETIK